Sukses

Pesawat Ini Putar Balik Lantaran Kaca Kokpit Retak, 59 Penumpang dalam Kondisi Aman

Penerbangan domestik Jepang, All Nippon Airways (ANA), kembali ke bandara keberangkatan pada Sabtu (13/1) setelah ditemukan keretakan pada kaca kokpit pesawat.

Liputan6.com, Tokyo - Penerbangan domestik Jepang, All Nippon Airways (ANA), kembali ke bandara keberangkatan pada Sabtu (13/1) setelah ditemukan keretakan pada kaca kokpit pesawat Boeing 737-800 saat mengudara, kata juru bicara maskapai tersebut.

Pesawat dengan penerbangan nomor 1182 tersebut sedang terbang menuju ke Bandara Toyama. Namun, terpaksa harus kembali ke Bandara Sapporo-New Chitose setelah ditemukan adanya keretakan pada lapisan terluar dari empat lapisan kaca yang mengelilingi kokpit, kata juru bicara tersebut.

Ia menambahkan bahwa tidak ada laporan cedera terhadap 59 penumpang dan enam awak akibat insiden itu, dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (13/1/2024).

Pesawat tersebut bukanlah pesawat Boeing 737 MAX 9. Pesawat-pesawat jenis itu menjadi sorotan setelah insiden lepasnya panel kabin maskapai Alaska Airlines yang baru pada minggu lalu.

“Retakan tersebut bukanlah sesuatu yang mempengaruhi kendali penerbangan atau tekanan kabin,” kata juru bicara ANA.

Otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (12/1) memperpanjang larangan terbang untuk pesawat Boeing 737 MAX 9 tanpa batas waktu untuk pemeriksaan keselamatan baru dan mengumumkan akan memperketat pengawasan terhadap Boeing itu sendiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bikin Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik Akibat Ancaman Bom

Seorang pria berusia 45 tahun ditangkap setelah diduga mengganggu penerbangan Malaysia Airlines dari Sydney ke Kuala Lumpur pada Senin 14 Agustus 2023.

Pria asal Australia itu kemudian didakwa pada Selasa (15/8/2023) terkait ancaman bom palsu dalam penerbangan menuju Malaysia, dan membuat penumpang ketakutan hingga membuat pesawat tersebut putar balik dan mendarat kembali di Bandara Internasional Sydney.

Dilansir Channel News Asia (CNA), penerbangan Malaysia Airlines dengan rute Sydney ke Kuala Lumpur pada Senin 14 Agustus sore terpaksa putar balik ke destinasi awal ketika pria Australia itu gelisah dan mengaku memiliki bahan peledak di tasnya.

Sebuah video yang diambil oleh salah satu penumpang memperlihatkan ketika pria yang mengenakan tas punggung itu mengancam penumpang dan awak pesawat.

3 dari 4 halaman

Pesawat Angkut 199 Penumpang dan 12 Awak

Polisi mengatakan penerbangan yang lepas landas dari Bandara Sydney Kingsford Smith pukul 13.00 waktu setempat dan mengangkut 199 penumpang serta 12 awak, kembali mendarat di landasan pacu Syndey sekitar pukul 15.45 usai insiden itu. 

"Demi keselamatan, komandan penerbangan membuat keputusan untuk kembali ke Sydney," kata juru bicara Malaysia Airlines kepada CNA. 

Pihak maskapai kemudian mengatakan bahwa para penumpang dan awak yang bertugas meninggalkan pesawat pada pukul 19.00. 

Setibanya di bandara Sydney, pria tersebut langsung ditangkap oleh polisi dan didakwa atas tuduhan membuat pernyataan palsu tentang ancaman bom terhadap pesawat. Polisi juga tidak menyebutkan kewarganegaraan pria tersebut, namun mengatakan bahwa ia merupakan penduduk Canberra Australia. 

Pria itu juga didakwa atas tuduhan tidak mematuhi instruksi keselamatan awak kabin, kata Polisi Federal Australia (AFP).

"AFP tidak akan membocorkan masalah operasional, namun, rencana tanggap darurat diberlakukan dan evakuasi dimulai setelah dianggap aman bagi penumpang dan awak," ungkap Polisi Federal Australia. 

4 dari 4 halaman

Picu Penerbangan Domestik Lain Dibatalkan Hingga Ancaman Penjara 10 Tahun

Pria itu diperkirakan akan muncul di pengadilan pada Selasa, sementara pelanggaran tersebut kemungkinan menghadapi hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda lebih dari 15.000 dolar Australia atau sekitar Rp149 juta.

Meskipun polisi mengatakan tidak ada ancaman kepada penumpang lain, insiden tersebut menyebabkan 32 penerbangan domestik dibatalkan dan membuat sejumlah penerbangan lain tertunda hingga 90 menit. Sementara itu, tidak ada penerbangan internasional yang dibatalkan.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Malaysia Airlines mengatakan penerbangan mendarat dengan selamat sekitar dua jam setelah lepas landas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.