Sukses

Jelang Debat Capres 2024, Pengamat Harap Capres-Cawapres Tak Hanya Bahas Isu Politik Level Tinggi

Pengamat HI Tirta Mursitama menyebut bahwa para kandidat calon presiden 2024 harus mengangkat isu yang lebih menyeluruh dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat calon presiden (capres) pada Minggu 7 Januari 2024 pukul 19.00 WIB.

Ketiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, akan fokus berdebat dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, globalisasi dan politik luar negeri.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Hubungan Internasional Tirta Mursitama mengatakan bahwa debat capres 2024 seharusnya tidak hanya fokus pada isu politik level tinggi, namun harus secara lebih menyeluruh dan membahas isu yang memiliki dampak langsung bagi masyarakat.

"Karena saya punya pandangan, punya filosofi, bahwa hubungan internasional harus bisa membumi dan dirasakan untuk kesejahteraan kepentingan masyarakat," kata Tirta melalui kanal Youtube-nya.

Hubungan internasional, sebut Tirta, seharusnya tak hanya fokus pada politik luar negeri atau kekuatan militer namun juga perlu membahas aspek ekonomi hingga perdagangan.

"Pertanyaan terkait dengan bagaimana upaya diplomasi bidang ekonomi, finansial, investasi sehingga bisa benar-benar memenuhi kepentingan rakyat dan kebutuhan masyarakat," sambung dia.

Lebih lanjut, para capres juga seharusnya membahas isu lain termasuk teknologi, artificial intelligence (AI) hingga keamanan siber.

Isu lain yang juga perlu diangkat dalam bidang hubungan internasional adalah pelindungan pekerja migran hingga hak asasi manusia yang menyangkut etnis Rohingya.

"Jadi, kita tidak boleh secara parsial membahas aspek hubungan internasional dan hanya satu isu atau perspektif yang sangat kecil, tanpa melibatkan isu lainnya," tambah Tirta.

Debat capres 2024, ungkap Tirta, harus mengangkat isu yang lebih nyata dan dihadapi masyarakat.

"Karena kan kita tahu kalau kita ngomongin hubungan internasional biasanya sangat mengawang-awang, saat ngomong isu internasional, negara lain, tapi apa manfaatnya buat masyarakat," tegas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dapat Dikaitkan dengan Keketuaan G20 dan ASEAN

Lebih lanjut, Tirta menyebut bahwa para kandidat capres harus mengaitkan topik debat dengan keketuaan Indonesia di forum internasional seperti G20 dan ASEAN.

"Dua-duanya sukses, tapi kemudian bagaimana itu juga dirasakan oleh masyarakat," kata Tirta.

Dalam hal ini, Tirta mengatakan bahwa para capres dapat mengangkat isu diplomasi ekonomi, misalnya terkait hilirisasi sumber alam.

"Kebijakan hilirisasi nikel, tembaga, enggak mungkin berdiri sendiri tanpa didukung diplomasi ekonomi yang kuat, baik dilakukan oleh Menkomarves maupun Kementerian Luar Negeri," tambahnya.

Pada akhirnya, Tirta menyimpulkan bahwa yang terpenting bagi para capres adalah apakah mereka berhasil mengakomodasikan berbagai kepentingan kompleks dunia menjadi kepentingan nasional.

"Kita melihat bagaimana visi misi mereka nanti bisa memanfaatkan surplus diplomasi Indonesia di ranah regional maupun global," sambungnya.

3 dari 4 halaman

11 Nama Panelis dalam Debat Capres Malam Ini

Seperti halnya tema debat yang selalu berbeda, panelis juga menjadi hal yang paling ditunggu untuk diketahui oleh publik. Panelis debat capres bertugas sebagai penyusun soal terkait tema debat. Maka dari itu, panelis akan selalu berbeda di tiap sesi debat.

Pada debat ketiga pilpres 2024, KPU pada 3 Januari 2024 mengumumkan 11 nama orang panelis. Mereka terdiri dari kalangan profesional mau pun akademisi yang dipastikan independen dan berintegritas untuk menjaga kerahasiaan soal-soal yang akan disampaikan pada tiap debat.

Berikut 11 orang nama panelis yang sudah terkonfirmasi menjadi panelis debat capres dan akan mulai dikarantina lusa, 5 Januari 2023:

1. Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia)

2. Curie Maharani Savitri, Ph.D (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus)

3. Prof. Evi Fitriani, Ph.D, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia)

4. Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani)

5. I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D (Ahil Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada)

6. Dr. lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina)

7. Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional)

8. Dr. Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan)

9. Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan)

10. Philips J. Vermonte, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS)

11. Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.I.P. S.SI., M.T, M.SI. (Han) (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran).

4 dari 4 halaman

Moderator Debat

Moderator debat menjadi sosok penting saat debat capres. Kehadiran moderator bertugas memandu dan menjadi wasit serta pengendali jalannya debat capres-cawapres. Karena itu, rekam jejak moderator perlu diperhatikan agar debat berjalan lancar.

Pada debat capres nanti malam, ada dua orang yang sudah diumumkan namanya oleh KPU sebagai moderator yakni Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki.

Ariyo Ardi adalah seorang jurnalis senior dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang penyiaran, pembawa acara, hingga pemimpin redaksi di GTV sejak tahun 2020 hingga saat ini.

Ariyo tercatat juga pernah menjabat sebagai Deputi Editor di iNews TV dan RCT sebagai eksekutif produser dan anchor. Sebelum bergabung dengan MNC Group, Ariyo pernah berkarier di tvOne dan SCTV.

Sementara itu, Anisha Dasuki diketahui lulusan Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Dia mengawali karier jurnalisnya pada 2009 sebagai pembawa acara di Metro TV. Kemudian, pada tahun 2016, Anisha bergeser ke MNC Group dan membawakan sejumlah acara di iNews, seperti iNews Petang, iNews Room dan Talk to iNews.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.