Sukses

6.700 Bebek dan Angsa di Jerman Akan Dimusnahkan Akibat Flu Burung

Sekitar 6.700 bebek dan angsa akan dibunuh setelah wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Jerman timur.

Liputan6.com, Berlin - Sekitar 6.700 bebek dan angsa akan dibunuh setelah wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Jerman timur.

Upaya pemusnahan ini disampaikan dan akan dilakukan oleh pihak berwenang, dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (8/12/2023).

Flu burung ini menyebar di sebuah peternakan di Schonberg di negara bagian timur Mecklenburg-Vorpommern, kata kementerian pertanian negara bagian tersebut.

Beberapa kasus flu burung lainnya di Jerman telah dilaporkan dalam beberapa minggu terakhir.

Flu burung yang telah menyebabkan pemusnahan ratusan juta burung dalam beberapa tahun terakhir, biasanya menyerang di Eropa pada musim gugur dan musim dingin, seringkali penularannya disebarkan oleh burung liar.

Baru-baru ini terdeteksi di peternakan di beberapa negara termasuk Prancis, Belanda dan Belgia.

Perancis menaikkan tingkat risiko flu burung menjadi 'tinggi' dari 'sedang' pada Selasa kemarin setelah kasus-kasus baru penyakit ini terdeteksi.

Hal ini lantas memaksa peternakan unggas memelihara hewan mereka di dalam ruangan untuk membendung penyebaran virus yang sangat menular tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Deteksi Kasus Flu Burung, Jepang Bunuh 40.000 Unggas

Pihak berwenang di barat daya Jepang pada Sabtu 25 November 2023 bergegas membendung wabah flu burung pertama musim ini, dengan mengidentifikasi sekitar 40.000 unggas untuk dimusnahkan dan menerapkan tindakan karantina di peternakan terdekat.

Mengutip Kyodo News, Minggu (26/11/2023), jenis virus yang sangat menular diketahui terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Kashima, Prefektur Saga, sehingga mendorong otoritas prefektur dan nasional di sekitarnya untuk membentuk satuan tugas.

 NHK menyebut jenis flu burung yang terdeteksi patogen tipe H5.

Pemerintah Prefektur Saga mengatakan pada Sabtu pagi bahwa kasus flu burung dikonfirmasi di sebuah peternakan di Kashima, dan pemusnahan 40.000 unggas diperkirakan selesai pada Minggu pagi waktu setempat.

Adapun pergerakan sekitar 255.000 unggas di 12 peternakan unggas yang terletak dalam radius 10 kilometer dari pusat wabah dan produk terkait seperti telur dibatasi, sementara lokasi desinfeksi kendaraan didirikan di seluruh prefektur.

Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Ichiro Miyashita mengatakan pada pertemuan gugus tugas kementeriannya bahwa tindakan cepat akan diambil untuk memerangi virus ini, termasuk dengan mengirimkan tim survei epidemiologi.

Menurut otoritas prefektur Saga, peningkatan jumlah ayam yang mati dilaporkan pada hari Jumat, dan hasil dari dua tes dasar menunjukkan positif. Tes genetik kemudian mengkonfirmasi keberadaan virus tersebut.

3 dari 3 halaman

Flu Burung Terjadi di Kamboja, Balita 2 Tahun Meninggal Dunia

Sementara itu, kasus flu burung (H5N1) kembali terjadi di Kamboja. Tahun ini, ada tiga orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. 

Ini adalah pertama kalinya kasus flu burung terjadi di Kamboja sejak 2014 atau hampir satu dekade lalu.

Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (10/10/2023), korban meninggal dari Kamboja itu mulai dari anak perempuan berusia dua tahun hingga pria berusia 50 tahun. 

Seorang anak perempuan berusia dua tahun adalah orang kedua di Kamboja yang meninggal karena flu burung pada pekan ini,serta orang ketiga pada tahun ini, demikian kabar dari Kementerian Kesehatan negara tersebut

Uji laboratorium mengkonfirmasi bahwa anak yang tinggal di provinsi Prey Veng tersebut, meninggal hari Senin karena flu burung H5N1, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian tersebut mengumumkan pada hari Minggu bahwa seorang pria berusia 50 tahun di provinsi tetangga Svay Rieng juga meninggal karena H5N1.

Pada bulan Februari lalu, ada juga kasus seorang anak perempuan berusia 11 tahun menjadi korban meninggal akibat flu burung pertama di negara tersebut sejak tahun 2014. Ayahnya juga ditemukan tertular namun selamat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.