Sukses

COP28: Polusi Udara Dubai Melonjak Saat Jadi Tuan Rumah

Kondisi kabut telah terlihat selama beberapa hari pertama COP28, di mana para perunding berupaya menghasilkan kesepakatan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meredam perubahan iklim.

Liputan6.com, Abu Dhabi - Kabut asap yang dinilai "tidak sehat" hari Minggu (3/12/2023), menyelimuti cakrawala Dubai yang gemerlap, saat ribuan delegasi menghadiri konferensi iklim COP28 yang didedikasikan untuk membahas dampak buruk polusi udara.

Indeks kualitas udara mencapai 155 mikrogram per meter kubik polusi PM2.5. Menurut WAQI.info, sebuah pelacak polusi real-time, PM2.5 adalah identifikasi untuk partikel halus yang paling berbahaya karena dapat masuk ke dalam aliran darah.

Situs web itu memperingatkan, dalam kualitas udara yang "tidak sehat" maka "semua orang mungkin mulai mengalami dampak kesehatan terhadap mereka" dan "anggota kelompok yang sensitif dapat mengalami efek kesehatan yang lebih serius". Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Senin (4/12).

Kondisi kabut telah terlihat selama beberapa hari pertama COP28, di mana para perunding berupaya menghasilkan kesepakatan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meredam perubahan iklim.

Sekitar 80.000 orang telah terdaftar untuk ambil bagian dalam pembicaraan iklim PBB di Uni Emirat Arab ini, salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Ini merupakan jumlah peserta KTT Iklim terbanyak dalam sejarah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Polusi Udara Membunuh Jutaan Orang Tiap Tahun

Hari Minggu ditetapkan sebagai hari "kesehatan" di COP28, di mana topik-topik yang dibahas mencakup isu kualitas udara dan dampak perubahan iklim yang tidak sehat.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara luar ruangan yang disebabkan oleh emisi bahan bakar fosil telah membunuh lebih dari empat juta orang setiap tahunnya. Ini dikarenakan meningkatnya risiko penyakit pernapasan, stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, diabetes, dan masalah-masalah lainnya.

Kerusakan ini sebagian disebabkan oleh mikropartikel PM2.5, yang sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil yang dibakar untuk transportasi dan industri.

3 dari 3 halaman

Lokasi COP28

COP28 berlangsung sekitar 11 kilometer dari Kompleks Desalinasi dan Jebel Ali Power, pembangkit listrik berbahan bakar gas terbesar di dunia.

Pencemar lain di dekatnya termasuk pelabuhan Jebel Ali dan bandara internasional Al Maktoum. Sekitar 200 kilometer ke arah barat terdapat ladang minyak Murban Bab di Abu Dhabi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.