Sukses

12 November 2017: Gempa M 7,3 di Perbatasan Iran-Irak Tewaskan 328 Orang, Guncangan Terasa Hingga Qatar

Sebuah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,3 melanda perbatasan Iran-Irak, menewaskan setidaknya 328 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya.

Liputan6.com, Baghdad - Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang wilayah perbatasan antara Irak dan Iran pada Minggu malam, 12 November 2017. Lindu tersebut menewaskan setidaknya 328 orang dan melukai sekitar 2.530 orang.

Saat guncangan susulan masih terjadi pada hari Senin dan para penyelamat mempercepat operasinya, agensi berita negara Iran, IRNA, mengonfirmasi jumlah korban tewas, dengan setidaknya 382 orang luka masih dirawat di rumah sakit.

Melansir dari Al Jazeera, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa kuat pada hari Minggu menghantam dekat Halabjah, tenggara Sulaymaniyah, sebuah kota di wilayah Kurdistan yang semi-otonom di bagian utara Irak.

Guncangan tersebut, yang terasa hingga ke Qatar, terjadi pada pukul 21:18 waktu setempat. Pusat gempa berada pada kedalaman 33,9 km.

Sebagian besar korban diduga berada di Kota Sarpol-e Zahab Iran.

Media Iran melaporkan tim penyelamat dikerahkan di wilayah tersebut dengan ketakutan jumlah korban tewas akan meningkat.

Iran, yang dilintasi oleh beberapa jalur sesar utama, merupakan salah satu negara paling aktif secara seismik di dunia.

Pada tahun 2003, gempa bumi Iran magnitudo 6,6 meratakan kota bersejarah Bam di tenggara, menewaskan sekitar 26.000 orang.

Di sisi lain perbatasan, pejabat Sulaymaniyah menyatakan keadaan darurat pada awal Senin untuk mengevaluasi dampak gempa, menurut media Kurdi setempat.

Setidaknya tujuh orang tewas di Irak, lapor kementerian dalam negeri Irak.

Turki menjadi salah satu negara pertama yang merespons.

Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menyatakan di Twitter bahwa mereka mengirimkan 20 personel pencarian dan penyelamatan ke Irak, serta pasokan bantuan kemanusiaan.

Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan dari ibu kota Irak, Baghdad, bahwa mobil-mobil berhenti di kota ketika bangunan-bangunan mulai bergoyang.

"Baghdad jarang mengalami gempa bumi, jadi ketika orang-orang keluar, wajah mereka menyiratkan begitu terkejut," kata Imran Khan.

"Selama beberapa detik pertama, saya sebenarnya pikir ledakan terjadi, tetapi ketika berlanjut, selama satu menit, saya menyadari itu adalah gempa bumi," tambah Imran Khan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Lokasi Reaktor Nuklir di Iran

Gempa lainnya pernah juga terjadi di awal tahun 2021, tepatnya pada bulan April, gempa berkekuatan magnitudo 5,9 melanda Bushehr, provinsi selatan Iran yang merupakan lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir berada.

Meski demikian, tidak ada laporan langsung tentang kerusakan yang cukup parah, dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (19/4/2021).

Sedikitnya lima orang terluka, kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah melaporkan. Pusat gempa yang terjadi pada Minggu 18 April itu berpusat di Kota Rig, Iran.

Rumah sakit di kota dan provinsi terdekat disiagakan dengan tim penyelamat dan 50 ambulans dikirim ke daerah tersebut, kata seorang pejabat regional kepada TV pemerintah.

Listrik dan telepon rumah serta internet di kota regional Gonaveh terputus "dan orang-orang turun ke jalan karena takut gempa bumi susulan", kantor berita Tasnim melaporkan.

Seorang pejabat pemerintah Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tidak ada laporan kerusakan di kompleks nuklir Bushehr, yang terletak di pantai Teluk Iran.

Gempa tersebut berpusat 100 km (60 mil) dari pabrik dan relatif dangkal, hanya 10km (6 mil) menurut media Iran.

Sembilan gempa susulan pun juga dilaporkan. Kantor berita di Iran turut memposting gambar yang menunjukkan runtuhnya dinding di beberapa desa.

Dua orang terluka di Gonaveh dan sedang dibawa ke rumah sakit, kata kepala Universitas Ilmu Kedokteran Bushehr, Saeed Kashmiri.

Iran adalah salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Pada tahun 2003, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 di Provinsi Kerman menewaskan 31.000 orang dan meratakan kota kuno Bam.

3 dari 4 halaman

Gempa Magnitudo 6,3 di Iran Tewaskan Sedikitnya 1 Orang

Menggeser sedikit ke akhir tahun 2021, tepatnya di bulan November, sedikitnya satu orang dilaporkan tewas setelah gempa berturut-turut mengguncang Iran selatan pada hari Minggu.

Menurut laporan CNN, Senin (15/11/2021), sedikitnya 27 orang terluka dan tim penyelamat telah dikirim, kata wakil gubernur setempat Reza Modarres kepada Fars News Agency, menurut Press TV yang dikelola pemerintah.

Beberapa bagian kota pelabuhan Bandar Abbas, di provinsi Hormozgan, mengalami pemadaman listrik setelah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter melanda, kata Masoud Sadeghi, direktur pelaksana Perusahaan Tanavir, yang mengelola distribusi listrik di Iran.

Wilayah yang sama merasakan gempa lain sesaat sebelumnya - dengan kekuatan 6,0 dan kedalaman 5,6 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Bayrom Nejad - kepala pusat seismologi Iran - mengkonfirmasi dua gempa tersebut. Pusat gempa adalah Pulau Qeshm di Teluk Persia, tambahnya.

4 dari 4 halaman

3 Orang Tewas dan 800 Terluka Akibat Gempa Magnitudo 5,9 di Iran

Di tahun 2023, gempa di tempat yang sama, Negara Iran, juga pernah terjadi.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 melanda Iran barat laut dekat perbatasan dengan Turki pada Sabtu malam, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 816 orang, kata media pemerintah.

Gempa dangkal menghantam kota Khoy di provinsi Azerbaijan Barat pada pukul 9.44 waktu setempat (18.14 GMT), kata Pusat Seismologi Universitas Teheran, dikutip dari Gulf Today, Minggu (29/1/2023).

"Insiden ini telah menyebabkan 816 orang terluka dan tiga tewas," kata gubernur Azerbaijan Barat Mohammad Sadegh Motamedian seperti dikutip kantor berita IRNA, merevisi jumlah korban sebelumnya dua orang tewas dan 580 terluka.

Setelah gempa itu, menteri dalam negeri Iran, Ahmad Vahidi, melakukan perjalanan ke Khoy untuk mengamati situasi, IRNA melaporkan.

Iran berada di ambang batas beberapa lempeng tektonik utama dan sering mengalami aktivitas seismik.

Pada 18 Januari, gempa megnitudo 5,8 di dekat Khoy menyebabkan ratusan orang terluka.

Pada Februari 2020, gempa berkekuatan megnitudo 5,7 yang mengguncang desa barat Habash-e Olya menewaskan sedikitnya sembilan orang di seberang perbatasan di Turki.

Gempa paling mematikan yang tercatat di Iran adalah gempa berkekuatan megnitudo 7,4 pada tahun 1990 yang menewaskan 40.000 orang di utara negara itu, melukai 300.000 orang dan menyebabkan setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini