Sukses

Cerita Nenek 104 Tahun Nekat Terjun Payung dari Ketinggian 4.100 Meter

Nenek Hoffner pertama kali melakukan terjun payung ketika dia berusia 100 tahun.

Liputan6.com, Washington - Seorang wanita berusia 104 tahun di Chicago, Amerika Serikat (AS), berharap mendapatkan pengakuan sebagai orang tertua yang melakukan terjun payung setelah melakukan olahraga ekstrem tersebut pada Minggu (1/10/2023) di Skydive Chicago di Ottawa, sekitar 85 mil (140km) barat daya Chicago.

"Usia hanyalah angka," kata Dorothy Hoffner kepada penonton yang bersorak beberapa saat setelah ia berhasil mendarat dari aksi terjun payungnya secara tandem. 

Dilansir The Guardian, Selasa (3/10/2023), sebelumnya Guinness World Records menetapkan nenek berusia 103 tahun asal Swedia, Linnea Ingegärd Larsson, sebagai penerjun payung tertua pada Mei 2022. Namun, Skydive Chicago berupaya agar badan rekor dunia tersebut mengesahkan aksi Hoffner sebagai rekor terbaru. 

Hoffner pertama kali melakukan terjun payung ketika dia berusia 100 tahun.

Saat melakukan aksinya tersebut, ia meninggalkan alat bantu jalannya di pesawat bahkan ia harus dibantu untuk menaiki tangga menuju pesawat.

"Ayo pergi, ayo pergi!" kata Hoffner.

Saat pertama kali melakukan terjun payung, Hoffner mengatakan dia harus didorong keluar dari pesawat. Namun dalam aksi terbarunya, dengan melakukan tandem bersama instruktur bersertifikat Asosiasi Parasut AS, Hoffner bersikeras untuk memimpin lompatan dari ketinggian 13.500 kaki (4.100 meter).

Hoffner tampak tenang dan percaya diri ketika pintu pesawat terbuka, tak lama sebelum ia bersiap untuk melompat. Ia kemudian menjatuhkan diri dari pesawat dengan posisi kepala terlebih dahulu, melakukan gerakan berguling ke depan dan akhirnya bisa terbang secara stabil dengan posisi badan menghadap ke bawah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Misi Selanjutnya

Aksi terjun payung yang dilakukan Hoffner berlangsung selama tujuh menit, termasuk saat parasutnya mendarat secara perlahan ke tanah.

Saat mendarat, angin mengibaskan rambut putih Hoffner ke belakang dan ia terlihat berpegangan pada tali pengaman di bahunya yang sempit, mengangkat kakinya dan menjatuhkan diri dengan pelan ke area pendaratan yang berumput. 

Segera setelah mendarat, teman-temannya bergegas memberikan ucapan selamat. Sementara itu, seseorang terlihat segera memberikan alat bantu jalan untuknya.

"Luar biasa," kata Hoffner. 

"Tapi sungguh luar biasa di atas sana. Semuanya menyenangkan, luar biasa, sangat baik."

Setelah berhasil menyelesaikan misinya melakukan terjun payung, Hoffner yang akan berusia 105 tahun pada bulan Desember itu segera terpikir untuk naik ke atas balon udara dalam misi berikutnya.

"Saya belum pernah mengalami salah satu dari itu," katanya.

3 dari 4 halaman

Aksi Nenek 'Super' Angkat Beban 102 Kilogram

Kenekatan lainnya dilakukan oleh nenek berusia 78 tahun ini.

Berkat niat kuatnya, ia bahkan mampu melakukan kegiatan yang tak semestinya dilakoni wanita lanjut usia seperti dirinya.

Dikutip dari Today, Kamis (31/3/2016), Shirley Webb yang berasal dari kota East Alton, negara bagian Illinois itu bahkan memecahkan rekor angkat beban untuk orang seusianya.

Video aksinya mengangkat beban seberat lebih dari 102 kg itu mengundang decak kagum, baik dari mereka yang menyaksikan langsung maupun dari dunia maya. Sang nenek bahkan mengangkatnya 3 kali.

Dalam waktu dekat, nenek super itu mengincar mengangkat beban hingga lebih dari 111 kg. Luar biasa!

Aksi itu bukan pencapaian yang mudah. Shirley belum pernah melakukan angkat beban hingga ia berusia 76 tahun. Apalagi sebelumnya ia sudah kepayahan bahkan ketika naik tangga.

"Aku sendiri melihat perubahan yang mencolok pada diriku. Aku senang orang terinspirasi denganku," ucap Shirley kepada Today. 

Lanjutnya, "Ada seorang wanita di tempat kebugaran mendatangiku dan mengatakan, ‘Saya melihat videomu dan memutuskan untuk ikut di klub ini'. Hal itu membuat saya senang."

Sang nenek pertama kalinya datang ke Club Fitness di dekat kota Wood River sewaktu diajak cucunya pada April 2014. Ia berada di bawah bimbingan pelatih pribadi John Wright.

Ia lalu menyadari bahwa angkat beban merupakan kekuatannya.

"Pada saat itu, aku bahkan tidak bisa menaiki tangga kecuali sambil memegang jelujurnya. Kalau sedang duduk di lantai, aku tak bisa berdiri tanpa bantuan kursi. Sekarang aku bisa berdiri sendiri dari lantai. Semakin gigih aku berlatih, semakin baik rasanya."

 

4 dari 4 halaman

Nenek Binaragawati

Pada 16 Juni 2017, Ernestine Sheperd menginjak 81 tahun. Meski bisa dibilang nenek-nenek dan tak lagi muda, sosok wanita satu ini tampak begitu kekar dengan otot-otot yang ada di badannya.

Ia dianggap sebagai binaragawati tertua di dunia karena masih tampak bugar dan begitu kuat.

Bagi Ernestine, usia hanyalah angka dan bukan pembatas bagi seseorang untuk terus berolahraga dan menjalani hidup sehat. Ia bahkan baru memulai aktivitas gym saat berusia 53 tahun. Sejak saat itulah wanita tua itu membentuk tubuh.

Pada tahun 2011 seorang nenek berusia 81 tahun mendapat rekor dari Guinness Book of World Records sebagai binaragawati tertua di dunia.

Hasil tubuh berotot dan titel dari Guinness Book of World Records diperolehnya lewat usaha. Menurutnya perpaduan antara disiplin, niat keras, dan kerja keras jadi kuncinya.

Sejak aktif membentuk tubuh, ia bangun pukul 3 pagi untuk berolahraga. Lalu lari sejauh 130 km seminggu. Tak lupa, asupan makanan pun ia jaga dengan rajin mengonsumsi putih telur rebus, ayam, sayuran dan air.

Aneka perlombaan binaraga ia ikuti. Kemenangan hanya menjadi tambahan kebahagiaan baginya di usia tua. Ernestine pun senang ketika banyak orang mengaku terinspirasi untuk berolahraga gara-gara dirinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini