Sukses

Laga Al-Ittihad Vs Sepahan Batal Gegara Patung Jenderal Iran Qasem Soleimani

Tim Arab Saudi, Al-Ittihad, menolak meninggalkan ruang ganti gegara menentang keberadaan patung seorang jenderal Iran yang ditempatkan di pintu masuk lapangan. AFC pun mengumumkan laga Al-Ittihad Vs Sepahan batal.

Liputan6.com, Teheran - Pertandingan Liga Champions Asia antara tim Arab Saudi, Al-Ittihad, melawan tim Iran, Sepahan, dibatalkan pada Senin (2/10/2023), setelah tim Arab Saudi menolak meninggalkan ruang ganti mereka.

Pasalnya, Al-Ittihad, yang dikelola oleh mantan bos Wolves dan Tottenham Nuno Espirito Santo dan menampilkan pemain bintang N'Golo Kante dan Fabinho, menentang keberadaan patung seorang jenderal Iran yang ditempatkan di pintu masuk lapangan. Padahal sekitar 60.000 penggemar sudah berada di Stadion Naghsh-e Jahn di Isfahan, Iran, menunggu kick-off.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pun kemudian mengumumkan bahwa pertandingan itu "dibatalkan karena keadaan yang tidak diantisipasi dan tidak terduga".

"AFC menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pemain, ofisial pertandingan, penonton, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat," kata AFC, seperti dilansir BBC, Selasa (3/10).

"Masalah ini sekarang akan dirujuk ke komite terkait."

Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran membuat pertandingan antar klub dari kedua negara sebelumnya dimainkan di wilayah netral sejak 2016 karena masalah keamanan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Patung yang Jadi Sumber Persoalan

Patung yang ditentang tim Arab Saudi adalah komandan militer Iran Qasem Soleimani. Dia tewas dibunuh di dekat bandara Baghdad, Irak, dalam serangan drone Amerika Serikat pada Januari 2020.

Arab Saudi menetapkan Soleimani dan komandan senior Pasukan Quds lainnya, cabang operasi luar negeri Garda Revolusi Iran, sebagai teroris pada tahun 2018.

Riyadh meyakini bahwa Soleimani bertanggung jawab atas kegiatan regional Iran dan menuduh mereka melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Teluk, instalasi minyak Arab Saudi, serta mendukung pemberontak Houthi di Yaman yang telah menyerang kota-kota di Arab Saudi. Iran membantahnya.

Musim pertandingan ini menandai kembalinya klub-klub Arab Saudi ke Iran untuk pertama kalinya sejak 2016, setelah sekelompok milisi garis keras Iran yang disebut Basij – bagian dari Korps Garda Revolusi Iran – menyerang kedutaan Arab Saudi di Teheran.

Setelah itu, tim dari Arab Saudi menolak melakukan perjalanan ke Iran untuk mengikuti kompetisi olahraga internasional, dengan alasan keamanan mereka tidak terjamin.

Al-Nassr yang menjadi rumah bagi Cristiano Ronaldo adalah tim Arab Saudi pertama yang bermain di Iran musim ini ketika mereka mengalahkan Persepolis bulan lalu dalam pertandingan Liga Champions Asia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini