Sukses

3 Panda di Kebun Binatang AS Dipulangkan ke China, Imbas Hubungan Kedua Negara Kian Panas?

Ketiga ekor panda tersebut pertama kali tiba di China pada tahun 1972.

Liputan6.com, Washington - Tiga ekor panda di sebuah Kebun Binatang Nasional Smithsonian di Washington, Amerika Serikat (AS), akan kembali ke China pada akhir tahun ini, mengakhiri hubungan puluhan tahun antara hewan tersebut dengan ibu kota AS tersebut untuk sementara.

Dilansir CNA, Selasa (3/10/2023), kebun binatang tersebut pun mengadakan acara bertajuk "Panda Palooza" selama sepekan sebelum keberangkatan panda tersebut dengan menyambut ribuan penggemar.

Salah satu pengunjung kebun binatang mengaku bahwa ia bertekad melihat panda raksasa sebelum mereka meninggalkan Washington.

"Saya menderita 'panda-monium' sejak saat itu," kata Jane Christensen, pengunjung kebun binatang berusia 60-an.

Meskipun kepergian panda-panda tersebut diperkirakan terjadi karena habisnya kontrak peminjaman, banyak yang melihat perpindahan tersebut sebagai cerminan dari meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington.

Ketiga ekor panda tersebut pertama kali tiba di AS dari China pada tahun 1972 sebagai hadiah setelah kunjungan bersejarah Presiden Richard Nixon ke Negeri Tirai Bambu.

China kerap meminjamkan panda ke sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, karena menyadari kemampuan luar biasa spesies ini dalam menarik penggemarnya dan potensi sumber pendapatan untuk program konservasinya, yang sejak itu disebut "Diplomasi Panda".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagian dari Diplomasi China

Seorang diplomat AS menilai bahwa China meminjamkan panda ke sejumlah negara sebagai bagian dari diplomasinya. 

"Pemerintah Tiongkok cenderung "memberikan" panda kepada "negara-negara yang hubungannya sedang meningkat dengan Tiongkok, sebagai bentuk proyeksi soft power," kata Kurt Tong, mantan diplomat tingkat tinggi AS dan mitra pengelola konsultan Asia Group.

"Dalam hal ini, mengingat hubungan AS-Tiongkok saat ini, tidak mengherankan jika pihak berwenang Tiongkok membiarkan kontrak panda dengan kebun binatang AS berakhir," kata Tong melalui email kepada AFP.

Dia mencatat bahwa pinjaman tersebut juga membantu Tiongkok "menambah anggaran konservasi panda".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.