Sukses

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sambut Baik Keputusan Filipina Jadi Ketua ASEAN 2026

Menlu Retno mengatakan bahwa hal tersebut sudah diputuskan secara resmi oleh para pemimpin ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut baik kesepakatan para pemimpin negara ASEAN agar Filipina memegang keketuaan pada tahun 2026.

Dalam pertemuan para kepala negara kawasan Asia Tenggara di KTT ke-43 ASEAN pada Selasa (5/9), seluruhnya sepakat bahwa Filipina akan menggantikan Myanmar sebagai ketua dua tahun lagi. Seluruh negara anggota ASEAN akan bergantian menjadi ketua sesuai urutan abjad.

Setelah Indonesia, Laos akan menjadi ketua di tahun 2024 dan Malaysia di tahun 2025 dan seharusnya Myanmar mendapat giliran setelahnya. Namun, karena kudeta militer di negara tersebut masih belum menemukan titik penyelesaian, ASEAN mempersiapkan kemungkinan terburuk jika Myanmar tidak siap menjadi ketua.

"Itu baik sebenarnya. Karena seharusnya tahun depan Laos, Malaysia dan habis itu seharusnya myanmar. Tapi karena Lima Poin Konsensus (5PC) dan belum selesai persoalan Myanmar di dalamnya soal penindasan dan konflik yang berkepanjangan," ujar Anwar dalam acara "Temu Anwar" yang diadakan di sela-sela KTT ASEAN di Jakarta, Selasa (5/9/2023). 

"Maka diputuskan, diserahkan ke Filipina dan Bongbong Marcos setuju. Ini jadi (hal) yang sangat positif," sambungnya. 

Kabar soal Filipina mengambilalih keketuaan ASEAN 2026 dari Myanmar sebelumnya telah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Menlu Retno mengatakan bahwa hal tersebut sudah diputuskan secara resmi oleh para pemimpin ASEAN. 

"Kan semuanya harus dipastikan dari sekarang dan kita sudah memastikan bahwa chairmanship 2026 akan dipegang oleh Filipina," ujar Menlu Retno di sela-sela rangkaian pertemuan KTT ASEAN 2023. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bentuk Penegasan ke Junta Militer Myanmar.

Keputusan para pemimpin ASEAN dapat diartikan sebagai bentuk penegasan kepada junta militer Myanmar. 

"Ini kan keputusan penting mereka nggak boleh ikut KTT dan AMM (ASEAN Ministerial Meeting). Kedua, ada keputusan yang seharusnya mereka jadi ketua, sekarang jadi Filipina," ujar Staf Khusus Menteri Luar Negeri RI untuk Diplomasi Kawasan Ngurah Swajaya. 

Ngurah menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan adanya keputusan ini maka penting bagi Filipina untuk mempersiapkan diri sebagai ketua ASEAN 2026. Menurut Ngurah, keputusan ini belum diinfokan ke junta militer Myanmar. 

"Karena kan baru diputuskan tadi, baru selesai," tambahnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.