Sukses

Presiden Volodymyr Zelensky Bertekad Lanjutkan Pemberantasan Korupsi di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu (5/8), menjanjikan putaran baru “bersih-bersih” dalam pemerintahannya.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu (5/8), menjanjikan putaran baru “bersih-bersih” dalam pemerintahannya. Hal itu merujuk pada upaya Zelensky untuk mengambil hati mitra-mitra Barat dengan menunjukkan bahwa Kyiv telah meninggalkan sejarah korupsi yang mengakar.

“Pekan depan akan menjadi kelanjutan pekerjaan kita untuk membersihkan lembaga-lembaga pemerintahan yang mencoba bawa kebiasaan-kebiasaan lama, plot-plot lama yang melemahkan Ukraina untuk waktu yang lama, selama berdasawarwa,” kata Zelensky dalam pidato rutin malam hari.

Zelensky tidak memberi perincian siapa saja yang menjadi target. Baru-baru ini, dia menunjukkan kegeramannya terhadap kasus korupsi yang terungkap dalam audit terhadap pusat-pusat perekrutan militer. Namun, dia juga sangat ingin membasmi korupsi secara umum di tengah upaya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) dan Uni Eropa.

Pada Sabtu (5/8), dia bertekad “Tidak ada lagi cara-cara lama” di Ukraina, yang menurut Zelensky, di mana banyak pihak mencoba meraup keuntungan dengan menjadikan negara dan pihak-pihak untuk melayani mereka, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (7/8/2023).

“Siapa pun dia, komisaris militer, seorang wakil atau seorang pejabat, setiap orang harus bekerja hanya untuk kepentingan negara,” kata Volodymyr Zelensky

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rusia Serang Kampung Halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Bicara soal perang Rusia-Ukraina, sehari setelah Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang akan kembali ke wilayah Rusia, Kremlin melancarkan serangan udara mematikan ke kampung halaman presiden Ukraina itu, Kryvyi Rih.

Sedikitnya enam orang tewas, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun, dan puluhan lainnya terluka ketika sepasang rudal balistik menghantam gedung sekolah dan tempat tinggal.

Zelensky mengatakan lebih dari 350 orang terlibat dalam operasi penyelamatan. Personel layanan darurat masih mencari korban selamat di bawah reruntuhan pada Senin (31/7) sore waktu setempat.

Penduduk mengatakan tidak ada sirene serangan udara sebelum rudal menghantam dan menghancurkan sebagian besar dari dua bangunan. Beberapa mengatakan mereka memiliki sedikit waktu untuk mencari perlindungan.

"Kali ini, kami tidak punya waktu untuk menyesuaikan diri," kata warga Kryvyi Rih, Natalia Balaba seperti dilansir CNN, Selasa (1/8/2023).

Natalia mengatakan bahwa semua jendela di apartemen mereka pecah dan kerusakan terjadi di mana-mana.

"Kami sangat ketakutan, kami sangat terkejut," katanya.

Tidak jelas mengapa Rusia menargetkan Kryvyi Rih. Pejabat Ukraina mengatakan tidak ada target militer di dekatnya. Kepala dewan pertahanan lokal Oleksandr Vilkul menyebut pengeboman itu sebagai serangan teroris.

Rusia melakukan serangan serupa di Kryvyi Rih pada Juni, menewaskan 11 orang.

Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari situasi di Kryvyi Rih. Moskow telah berulang kali membantah menargetkan infrastruktur sipil, meskipun ada banyak bukti sebaliknya. 

3 dari 3 halaman

Rusia Akan Intensifkan Serangan

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menegaskan bahwa Kremlin akan mengintensifkan serangannya sebagai tanggapan atas serangan drone ke Moskow pada hari sebelumnya.

Beberapa jam kemudian, Zelensky mengatakan, "Ukraina semakin kuat dan perang secara bertahap kembali ke wilayah Rusia, ke pusat simbolis dan pangkalan militernya."

"Ini adalah proses yang tak terhindarkan, alami, dan benar-benar adil," kata Zelensky.

Seorang juru bicara Angkatan Udara Ukraina mengatakan Kyiv menargetkan Moskow untuk menyerang Rusia yang, sejak invasi dimulai pada Februari 2022, merasa perang masih jauh.

Adapun Shoigu dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa upaya serangan drone Ukraina ke Moskow dimaksudkan untuk menutupi kurangnya keberhasilan di medan perang.

"Dengan latar belakang serangan balasan yang gagal, rezim Kyiv – dengan dukungan sponsor Barat – fokus melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di kota-kota Federasi Rusia," ungkap Shoigu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.