Sukses

Korea Utara dan Konsumsi Hidangan Daging Anjing yang Populer pada Musim Panas

Daging anjing mungkin tidak ada dalam daftar menu di banyak restoran atau rumah di sebagian besar negara di dunia, tetapi Korea Utara masih bangga dengan masakan anjingnya.

Liputan6.com, Pyongyang - Daging anjing mungkin tidak ada dalam daftar menu di banyak restoran atau rumah di sebagian besar negara di dunia, tetapi Korea Utara masih bangga dengan masakan anjingnya.

Musim panas di negara itu bahkan dianggap waktu yang tepat untuk menyajikan berbagai hidangan dengan bahan utama daging anjing, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (7/8/2023).

Asosiasi Koki Korea Utara baru saja mengadakan kompetisi tahunan memasak daging anjing, bertepatan dengan musim panas.

Daging anjing dianggap sangat bergizi, dan memasaknya dalam sup pedas yang membuat Anda berkeringat dianggap sebagai cara untuk mengatasi cuaca panas. Semua bagian hewan itu dianggap dapat dimakan.

Di Korea Utara, daging anjing biasanya disebut "dangogi", yang secara harfiah berarti "daging manis", sebuah istilah yang dipopulerkan mantan pemimpin negara Kim Il Sung.

Koki kawakan Pak Yong Rim adalah koki berpengalaman yang berpartisipasi dalam kompetisi ini.

"Dalam kompetisi ini, kami terutama berfokus pada perebusan yang baik, untuk meningkatkan rasa, menghilangkan bau daging mentah, dan mengeluarkan rasa manis dan rasa daging yang istimewa," jelasnya.

Pak bekerja di salah satu restoran daging anjing paling terkenal di Korea Utara, yang bernama "Pyongyang Dangogi Restaurant", yang terletak di sebelah pasar Jalan Tongil yang ramai, di sisi timur Pyongyang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penting dan Patut Dipertahankan

Ri Yong Chol, dari Komisi Pusat Sentral Asosiasi Koki Korea Utara, mengatakan kompetisi ini penting dan harus terus dipertahankan. “Kompetisi ini diselenggarakan untuk mengembangkan lebih jauh lagi cara-cara mengolah masakan daging anjing, termasuk sup daging anjing yang merupakan salah satu makanan tradisional bangsa kita,” jelasnya.

Meski populer, tidak semua warga Korea Utara bisa makan daging anjing. Karena persediaan terbatas, daging anjing relatif mahal dan sulit terjangkau.

Apalagi, negara yang sudah dilanda krisis ekonomi karena kebijakan mengisolasi dirinya itu kini juga merasakan dampak berkepanjagan pandemi virus corona.

Korea Utara adalah negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya untuk mencegah penyebaran virus corona, dan masih belum membuka hubungan perjalanan dan transportasi normal dengan negara-negara lain.

Meskipun kebiasaan memakan anjing mungkin tidak dapat diterima di banyak bagian dunia, penting juga untuk mengakui bahwa banyak orang Korea Utara yang juga menghargai anjing, memeliharanya sebagai hewan peliharaan, dan merawatnya dengan cara yang sama seperti di tempat-tempat lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.