Liputan6.com, Athena - Yunani mengadakan pemilihan umum legislatif pada Minggu 21 Mei 2023. Namun, pemungutan suara telah diperkirakan tidak mungkin menghasilkan pemenang yang jelas.
Perubahan pada sistem pemilu di negara itu membawa ketidakpastian, demikian dikutip dari TRT World (21/5/2023).
Baca Juga
Aturan baru mengharuskan partai peringkat pertama mendapatkan lebih dari 45 persen pemilih untuk menciptakan pemerintahan partai tunggal.
Advertisement
Memperoleh 45 persen suara pada gelombang pertama pemilu dianggap sulit oleh pengamat. Gelombang kedua diperkirakan besar akan terjadi.
Pemilu gelombang kedua diharapkan akan dilaksanakan pada Juli 2023 jika partai-partai politik di negara itu gagal menyepakati koalisi.
Jajak pendapat telah menempatkan partai konservatif Demokrasi Baru yang berkuasa memimpin/
Demokrasi Baru, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, meraih jajak pendapat antara 31-38 persen, diikuti oleh oposisi sayap kiri Syriza, tertinggal 4-7 poin.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Krisis Biaya Hidup Jadi Tema Kampanye
Krisis biaya hidup yang dialami di Yunani, seperti di negara-negara Eropa lainnya, telah menjadi pusat perhatian dalam kampanye, dengan partai-partai mencoba merayu pemilih dengan janji untuk menaikkan upah minimum dan menciptakan lapangan kerja.
Tempat pemungutan suara akan dibuka pada Minggu 21 Mei pukul 07.00 waktu setempat [04.00 GMT] di seluruh Yunani dan ditutup 12 jam kemudian.
Hampir 10 juta orang Yunani berhak memilih pada hari Minggu.
Advertisement
Dengan tingkat golput yang sudah mencapai 42 persen pada pemilu 2019, para analis telah memperingatkan bahwa jumlah orang yang melewatkan pemungutan suara dapat meningkat kali ini mengingat kurangnya minat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement