Sukses

16 Duta Besar Negara Eropa di Indonesia Lomba Hias Tumpeng Bareng Chef Bara, Ini yang Terjadi Selanjutnya

Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia bersama dengan duta besar sejumlah negara anggota Uni Eropa di Indonesia telah menyelenggarakan Festival "Alun-Alun Eropa" .

Liputan6.com, Jakarta - Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia bersama dengan negara-negara anggota Uni Eropa di Indonesia telah menyelenggarakan Festival "Alun-Alun Eropa" pertama, sebagai bagian dari perayaan Hari Eropa (Europe Day), yang merupakan 'hari nasional' Uni Eropa.

Acara ini berlangsung di Jakarta pada Sabtu, (6/5/2023) di Plaza Sudirman dan Taman Softball, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Salah satu kegiatan yang menarik dalam acara ini yaitu adanya kegiatan tumpeng challenge atau menghias tumpeng yang dilakukan oleh 16 duta besar negara-negara Eropa di Indonesia, di antaranya Denmark, Jerman, Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis, Italia, Hungaria, Belanda, Polandia, Romania, Slovakia, Finlandia, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia (tamu khusus). 

Para duta besar negara Eropa, dipandu oleh Chef Bara sebagai juri untuk menentukan siapa pemenang perlombaan.

Sebelum memulai perlombaan, Chef Bara menjelaskan arti dari setiap menu yang ada di dalam nasi tumpeng serta filosofi-filosofi yang dimaksud.

"Salah satu yang harus ada dalam tumpeng adalah sayuran, salah satunya kacang panjang, sayuran dilambangkan sebagai simbol kedamaian, kesuburan, dan juga simbol kemampuan beradaptasi dengan lingkungan," kata Chef Bara kepada para hadirin yang datang ke acara ini. 

Perlombaan dibagi menjadi 4 grup yang dipilihkan oleh Chef Bara. Setiap tim beranggotakan 4 orang. Waktu yang diberikan hanya 15 menit, dan duta besar negara Eropa ini diharuskan menghias tumpeng sesuai dengan contoh yang diberikan, dan tidak ada menu yang tertinggal satupun. 

"Tentu saja ini adalah momen yang sangat langka karena ada para duta negara eropa, serta Chef Bara yang hadir di acara ini," ucap Mc.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menghias Tumpeng Sebagai Tanda Syukur

Tujuan diadakanya menghias tumpeng ini, sebagai rasa syukur atas terselenggaranya acara Europe Day untuk pertama kalinya di Indonesia. "Menghias tumpeng sangat indah," tutur Stella Bezirtzoglou, Duta Besar Yunani untuk Indonesia. 

Tak hanya menghias tumpeng, dalam acara ini juga dibagikan 50 nasi kuncup untuk pengunjung yang hadir di alun-alun Eropa, tetapi hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kupon. Selain itu, hasil dari pemenang lomba menghias tumpeng, dilakukan dengan cara tepuk tangan dan sorak terbanyak dari para pengunjung yang hadir. 

Adapun pemenang dari lomba menghias tumpeng ini disandang oleh Giovanni Finarelli (Kepala Ekonomi dan Perdagangan Italia), Lila Karsay (Duta Besar Hungary), Vasyl Hamiani (Duta Besar Ukraina) dan Per Brixen (Duta Besar Denmark). 

Setelah acara menghias selesai, Vincent Piket selaku EU Ambassador to Indonesia, memotong tumpeng tersebut, sebagai tanda terselenggaranya Europe day pada 9 Mei 2023. 

"Dengan dipotongnya tumpeng ini menandakan syukuran dan rasa terima kasih sebagai perayaan tahunan dari European Union," kata Chef Bara. 

"Kegiatan ini merupakan pertama kalinya yang diselenggarakan di tahun ini, ternyata banyak sekali antusiasme dari pengunjung yang datang serta perwakilan duta besar negara-negara Eropa," ucap Duta Besar Indonesia untuk Vincent Piket. 

3 dari 3 halaman

Bukan Hanya Menghias Tumpeng, Acara ini Juga Menampilkan Live Musik

Bukan hanya acara menghias tumpeng yang dilakukan oleh sejumlah duta besar negara Eropa di Indonesia, Europe Day juga menghadirkan live musik.

Masyarakat yang hadir dapat merasakan kemeriahan warisan budaya Eropa bersama para penampilan musisi-musisi asal negara tersebut.

Live musik ini merupakan persembahan dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan negara Anggota Uni Eropa di Indonesia. Salah satunya menampilkan Kuba Skowronski pemain jazz saksofon, Kristian Hansen, The sigit, dan banyak lainnya. 

Kegiatan ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Peserta bisa melakukan registrasi di tempat. Tiket yang sudah didapat selama registrasi tidak boleh berpindah tangan. Selain itu pengunjung juga diminta membawa KTP fisik atau digital.

Tak hanya itu, dalam acara ini juga diberlakukan sistem buka tutup, untuk memastikan keamanan pengunjung festival. Buka tutup ini akan diberlakukan saat pengunjung telah mencapai kapasitas maksimal. Penerapan buka tutup juga berlaku bagi para pengunjung yang belum atau pun yang sudah terlebih dahulu mempunyai tiket. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.