Sukses

Kebakaran Apartemen 5 Lantai di Dubai UEA Menewaskan 16 Warga Asing

Keenam belas korban tewas seluruhnya merupakan warga negara asing, yaitu Sudan, India, Pakistan, Kamerun, Mesir, dan Yordania.

Liputan6.com, Dubai - Kebakaran melanda sebuah gedung apartemen berlantai lima di Al Murar, Derai, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Sabtu (15/4/2023) sore, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai sembilan lainnya.

Naseer Vatanappally, seorang pengusaha berbasis di Dubai yang menjadi sukarelawan dengan Konsulat India untuk isu repatriasi mengatakan, pihak berwenang telah mengidentifikasi korban tewas, yaitu enam warga Sudan, empat warga India, tiga warga Pakistan, dan masing-masing satu warga Kamerun, Mesir, dan Yordania. Menurutnya, polisi sedang memproses dokumen untuk pengiriman jenazah kembali ke tanah air mereka.

Seorang pria yang bekerja di dekat lokasi kebakaran mengatakan kepada AP bahwa terjadi ledakan, seperti dari tabung gas yang terbakar, disusul asap hitam pekat. Sementara itu, pernyataan Pertahanan Sipil Dubai menyebutkan bahwa api dimulai dari lantai empat.

"Investigasi awal menunjukkan bahwa kurangnya kepatuhan terhadap persyaratan keamanan dan keselamatan bangunan menyebabkan kebakaran tersebut," ungkap pernyataan itu seperti dilansir AP, Senin (17/4).

"Otoritas terkait sedang melakukan penyelidikan komprehensif untuk memberikan laporan rinci tentang penyebab kebakaran."

Pernyataan itu tidak menyediakan penjelasan lebih lanjut. Manajemen gedung menolak untuk menjawab pertanyaan apapun dengan mengatakan bahwa penyelidikan polisi sedang berlangsung. Belum jelas siapa pemilik gedung itu.

Dubai dalam beberapa tahun terakhir menghadapi serentetan kebakaran tingkat tinggi, yang dipicu oleh bahan pelapis dinding yang mudah terbakar. Namun, kebakaran lain di gudang dan bangunan yang lebih kecil dapat terjadi, terutama di musim panas saat suhu mencapai 45 derajat Celcius.

Pada Sabtu, suhu Dubai dilaporkan 28 derajat Celcius dengan angin kencang.

Partisi apartemen ilegal yang rapuh telah menjadi masalah di Dubai selama beberapa dekade, diperparah ketika negara-kota tersebut mengalami fenomena ledakan real estate dan pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi sekarang.

Pihak berwenang telah meluncurkan tindakan keras di masa lalu, tetapi tuan tanah tetap menawarkan apartemen yang dipartisi karena pekerja dari Afrika, Asia, dan Timur Tengah mencoba menabung setiap sen untuk dikirim pulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini