Sukses

Serangan Hiu Langka dan Misterius di Perth Australia Tewaskan 1 Remaja

Australia tengah digegerkan oleh serangan hiu yang membunuh seorang remaja.

Liputan6.com, Perth - Australia tengah digegerkan oleh serangan hiu yang membunuh seorang remaja.

"Seekor hiu membunuh remaja berusia 16 tahun pada Sabtu 4 Februari 2023, setelah dia tampaknya melompat ke sungai di Australia Barat untuk berenang di dekat sekumpulan lumba-lumba," kata pihak berwenang seperti dikutip dari AFP, Minggu (5/1/2023).

Gadis itu digigit oleh spesies hiu yang tidak diketahui saat jalan-jalan dengan teman-temannya di Swan River (Sungai Swan) di pinggiran Kota Perth, North Fremantle, kata pejabat pemerintah negara bagian dan polisi.

Dia ditarik dari air tetapi meninggal karena luka-lukanya di tempat kejadian setelah upaya untuk menyadarkannya kembali gagal, kata Paul Robinson, penjabat inspektur polisi untuk Distrik Fremantle.

"Ini masih sangat awal, kami diberi tahu bahwa dia bersama teman-temannya di sungai," tambahnya.

"Mereka sedang bermain jet ski. Mungkin sekumpulan lumba-lumba terlihat di dekatnya dan remaja itu melompat untuk berenang di dekat lumba-lumba itu."

Robinson menggambarkannya sebagai insiden yang sangat, sangat traumatis. Keluarga gadis itu, yang berasal dari Perth, "sangat terpukul oleh berita itu".

Sejatinya keberadaan hiu tersebut di Swan River misterius.

"Para ahli mengatakan bahwa hiu tidak biasa ditemukan di bagian sungai itu," kata Robinson.

Pemerintah negara bagian memperingatkan orang-orang untuk lebih waspada di Sungai Swan, North Fremantle dan untuk mematuhi setiap penutupan pantai.

Menurut laporan dan database yang dijalankan oleh Taronga Conservation Society, ini adalah serangan hiu fatal pertama di Sungai Swan sejak seorang bocah lelaki berusia 13 tahun terbunuh pada Januari 1923 di pinggiran Kota Perth, Claremont.

Database insiden hiu menunjukkan, serangan fatal terakhir di sungai Australia tercatat pada tahun 1960 ketika seekor hiu banteng berukuran panjang sekitar 3,3 meter membunuh snorkeller di Roseville Bridge di Sydney.

Pada Februari tahun 2022 lalu, seorang instruktur selam Inggris berusia 35 tahun, Simon Nellist, digigit di Pantai Little Bay Sydney, serangan pertama di kota itu sejak 1963.

Menurut Sports Australia, 4,5 juta orang Australia berenang secara teratur dan setidaknya 500.000 orang berselancar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Seperti Ditabrak Truk, Ini Kisah Peselancar Australia Selamat dari Serangan Hiu Putih

Bicara soal serangan hiu, seorang peselancar di Australia pada Senin 7 Desember 2020 menceritakan tentang bagaimana dirinya berhasil kembali ke pantai, berjalan ratusan meter jauhnya untuk mendapatkan bantuan setelah diserang oleh seekor hiu putih besar.

Dilansir Channel News Asia, Senin (7/12/2020), pria Australia berusia 29 tahun itu mengatakan dirinya tengah menikmati berselanca pada Minggu 6 Desember di Pulau Kanguru - di lepas pantai selatan Australia - ketika dia merasa seperti "ditabrak truk" di sisi kirinya.

"(Hiu) itu menggigitku di bagian punggung, bokong dan siku, merusak sebagian papan seluncur saya," ungkap pria tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Aku sempat melihat hiu itu sekilas saat ia melepaskanku dan kemudian menghilang," terangnya. 

Sementara itu, polisi setempat mengatakan bahwa seorang warga membawa pria tersebut dari kawasan D'Estrees Bay dan bertemu dengan paramedis saat dalam perjalanan ke kota utama pulau itu, Kingscote.

3 dari 4 halaman

Berani Tonjok Hiu 8 Kali, Nyawa Pria Tampan Selamat

Sementara itu, aksi beraninya meninju seekor hiu di laut lepas membuat nyawa pemuda tampan berusia 25 tahun ini selamat. Maut tak jadi menjemputnya. Si hiu kabur setelah dihadiahi bogem mentah oleh mantan petinju ini.

Adalah Jeff Horton, penunggang ombak asal Hawaii yang berhasil lolos dari maut setelah diputari hiu. Seperti diberitakan News.com.au yang dimuat Liputan6.com, Rabu (22/10/2013), Jeff pun menang melawan mamalia laut buas itu.

"Aku meninju ikan hiu yang menggigit papan selancarku. Lalu aku keluar dari air tanpa terluka sedikit pun," ungkap Jeff kepada The Garden Island.

Insiden mengerikan itu berawal saat Jeff mencoba berselancar 3 jam lebih awal dari biasanya, pada Minggu 20 Oktober di dekat Kilauea. Tiba-tiba saja ia melihat bayangan gelap dari dalam air mendekatinya.

Lalu muncul hiu yang menggigit papan selancarnya. Jeff pun terlempar dari papan selancarnya dan berenang bersama hiu itu.

"Kakiku menggantung di dalam air, di bawah papan selancarku. Instingku bergejolak, aku menarik kakiku tepat saat si hiu membuka mulutnya untuk menggigitku. Gigitan si hiu pun meleset. Si hiu malah menggigit papan selancarku, lalu aku naik kembali ke papan selancar," urai Jeff.

Jeff mengatakan, dirinya memegang sirip dengan satu tangan dan menonjok hiu yang panjangnya lebih dari 3 meter itu sekitar 8 kali dan mencolok matanya.

Pertarungan itu membuat Jeff terlempar kembali ke air, beruntung si hiu telah kabur. Jeff pun mengaku langsung naik kembali ke papan seluncurnya dan mendayung ke pantai dengan aman.

Sesampainya di pantai, bekas gigitan hiu berbentuk setengah lingkaran pun terlihat menghiasi papan selancarnya.

Pertemuan para penunggang ombak dengan hiu putih besar ternyata bukan pertama kali terjadi. Seminggu yang lalu, ada juga laporan kemunculan 2 mamalia laut buas itu. Syukurlah tak ada korban.

4 dari 4 halaman

Insiden Langka, Seorang Wanita Digigit Hiu Biru Saat Snorkeling

Serangan langka lainnya dialami seorang wanita saat snorkeling di lepas pantai Cornwall, Inggris.

Snorkeler itu diketahui berada di perairan dekat pelabuhan di Penzance ketika hewan tersebut diduga menyerang pada 28 Juli 2022, lapor The Sun, seperti dilansir Rabu (3/8/2022).

Ia menderita cedera kaki dan dirawat petugas medis di tempat kejadian sekitar pukul 12.30, waktu setempat. Media lokal mencatat bahwa wanita itu sedang melakukan perjalanan wisata untuk melihat hiu biru saat insiden itu terjadi.

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu telah berbicara tentang serangan tersebut melalui perusahaan eksplorasi hiu. Dia berkata, "Saya hanya ingin mengatakan bahwa, terlepas dari bagaimana perjalanan berakhir, sungguh menakjubkan untuk melihat makhluk agung seperti itu di alam liar dan saya tidak ingin kejadian aneh ini menodai reputasi spesies yang sudah teraniaya."

"Saya ingin berterima kasih pada semua orang atas tindakan mereka yang luar biasa," ia menambahkan. "Insiden yang sangat menakutkan ini jadi lebih mudah (dilalui) dengan kebaikan dan ketenangan orang-orang di sekitar saya."

"Terima kasih pada tim perjalanan karena telah membawa saya kembali ke pantai dengan cepat dan hati-hati dan membuat saya merasa seaman mungkin. Kita semua mengambil risiko ini ketika memasuki habitat pemangsa dan kita tidak pernah bisa sepenuhnya memprediksi tindakan hewan liar," tuturnya.

Perusahaan perjalanan, Blue Shark Snorkel Trips, mengatakan, "Kami ingin membuat semua orang sadar bahwa kami telah mengalami insiden. Kejadian ini sangat jarang dan dapat dengan mudah disalahpahami, sehingga kami ingin ini ditangani dengan bijaksana."

Pihak perusahaan mengingatkan bahwa banyak yang tidak terprediksi bisa terjadi ketika berinteraksi dengan hewan liar di lingkungan mereka sendiri. "Hal terakhir yang kami inginkan adalah membiarkan spekulasi mendorong media ke pers yang buruk untuk hiu, bukan karena kesalahan mereka sendiri."

Pihaknya segera memberlakukan rencana tanggap darurat kami, dengan memberikan pertolongan pertama pada korban. Selanjutnya, mereka mengikuti saran dan penilaian dari penjaga pantai, dengan memberikan perawatan lebih lanjut di darat.

"Kami mencoba memahami mengapa hal itu terjadi dan sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan para ahli hiu," tandasnya.

Seorang juru bicara Badan Maritim dan Penjaga Pantai Inggris mengatakan, "HM Coastguard mengirim Tim Penyelamat Penjaga Pantai Penzance untuk menemui seorang perenang yang diduga menderita gigitan hiu. Penjaga pantai diberitahu sebelum pukul 12.30 pada 28 Juli. Diduga perenang itu mengalami cedera kaki."

"Tim penjaga pantai menemui korban di pelabuhan Penzance untuk membantu memindahkan mereka ke layanan ambulans," mereka menyambung.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.