Sukses

Presiden AS Joe Biden Diselidiki Terkait Temuan Dokumen Rahasia di Bekas Kantornya

Sejumlah dokumen rahasia yang ditemukan di bekas kantor Joe Biden, Penn Biden Center, dikabarkan memuat pengarahan tentang politik luar negeri Amerika Serikat.

Liputan6.com, Washington - Sebuah komite di Kongres Amerika Serikat mengatakan akan menyelidiki mengapa dokumen yang dilabeli "rahasia" ditemukan di bekas kantor pribadi Presiden Joe Biden, tepatnya di Penn Biden Center di Washington.

Sejumlah dokumen rahasia yang ditemukan itu dikabarkan memuat pengarahan tentang politik luar negeri AS.

Sementara itu, politikus Republikan yang juga Ketua Komite Pengawasan dan Pertanggungjawaban Kongres James Comer telah meminta Gedung Putih untuk menyerahkan dokumen-dokumen tersebut dan komunikasi terkait, serta daftar orang-orang yang memiliki akses ke ruang kantor tempat sejumlah file rahasia itu ditemukan. Ia memberi tenggat, paling lambat 24 Januari. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (11/1/2023).

CNN melaporkan bahwa 10 file rahasia yang ditemukan termasuk di antaranya memo intelijen dan materi pengarahan yang mencakup isu Ukraina, Iran, dan Inggris.

Sejumlah dokumen tersebut ditemukan di sebuah lemari terkunci pada 2 November tahun lalu, beberapa hari sebelum pemilu sela berlangsung. Demikian menurut penasihat khusus Joe Biden, Richard Sauber.

Pengacara Biden menyebutkan bahwa waktu yang tertera pada file-file rahasia itu merujuk saat Biden menjabat sebagai wakil presiden pada 2009-2017. Penyelidikan lanjutan tengah dilakukan untuk mengetahui apakah ada file rahasia di lokasi lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Biden Siap Bekerja Sama

Biden yang tengah berada di Mexico City mengaku terkejut dengan penemuan sejumlah file rahasia tersebut.

"Saya diberi pengarahan tentang penemuan ini dan terkejut mengetahui bahwa ada dokumen pemerintah yang dibawa ke sana," ungkap Biden.

Namun, Biden menegaskan, "Kami sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan tersebut, yang saya harapkan segera selesai."

Jaksa agung dilaporkan telah menunjuk John Lausch untuk mengawasi penyelidikan bersama FBI.

Pendahulu Biden, Donald Trump, juga tengah menghadapi penyelidikan karena membawa sejumlah materi sensitif ke kediamannya di Florida, Mar-a-Lago.

Namun, kasus Biden disebut berbeda bila dibandingkan dengan Trump. Biden tidak menyimpan materi rahasia dalam jumlah besar untuk mendukung kesimpulan pelanggaran atau menolak mengembalikannya ke pemerintah.

3 dari 4 halaman

Biden Dicap Munafik

Partai Republik, yang baru-baru ini mengambil alih Kongres AS dan telah berjanji menyelidiki pemerintahan Biden, menuduh sang presiden munafik.

Pada September lalu, Presiden Biden yang muncul di CBS dan ditanya soal dokumen yang ditemukan di kediaman Trump mengatakan, "sama sekali tidak bertanggung jawab".

4 dari 4 halaman

Sudah Dikembalikan

Gedung Putih mengatakan, sejumlah file rahasia yang ditemukan di Penn Biden Center sudah dikembalikan ke Arsip Nasional. Merespons peristiwa ini, Trump pun berkomentar.

"Mengapa Kementerian 'Kehakiman' tidak mengumumkan penemuan dokumen yang Sangat Rahasia di Kantor Biden sebelum Pemilihan?," ujarnya pada Selasa di akunnya di media sosial Truth Social.

"Seorang V.P. (wakil presiden) tidak dapat mendeklasifikasikan dokumen," tambahnya. "Seorang Presiden, saya, dapat mendeklasifikasikan."

Baik Penn Biden Center maupun Arsip Nasional belum berkomentar terkait isu ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.