Sukses

PM Inggris Rishi Sunak Tiba di Bali untuk KTT G20

PM Inggris Rishi Sunak tiba di Bali. Ia siap bersikap tegas terhadap kebijakan Vladimir Putin.

Liputan6.com, Bali - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah tiba di Bali untuk menghadiri G20 Summit atau KTT G20. Salah satu agenda Sunak adalah memberikan kecaman terhadap agresi Vladimir Putin dan memperkuat koordinasi global untuk melawan tantangan ekonomi. 

Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, PM Rishi Sunak tiba di Bali pada Senin petang (14/11/2022) pukul 18.45 WITA.

Sama seperti pemimpin negara dan delegasi G20 lainnya, duta besar dan sejumlah pejabat RI pun menyambut kedatangannya. Lalu iringan musik mengalun mengiringi tarian Bali.

Sebelum Rishi Sunak, sejumlah pemimpin lain juga tiba pada Senin ini, termasuk Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden China Xi Jinping, hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pada G20 Summit di Bali, ada tiga pemimpin negara yang tidak hadir, yaitu dari Rusia, Meksiko, dan Brasil. 

Ukraina juga tidak hadir meski Presiden Jokowi telah memberikan undangan kepada Presiden Volodymyr Zelensky. 

Rusia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov yang juga sudah tiba di Indonesia. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa kehadiran G20 Summit tahun ini sudah cukup bagus. 

"KTT G20 saya sudah dapat laporan 17 kepala negara hadir, ini sangat menggembirakan di masa sulit seperti ini. Apalagi Presiden Joe Biden (Amerika Serikat) dan Presiden Xi Jinping (China) akan hadir," kata Jokowi melalui siaran pers daringnya di Bandara Ngurah Rai Bali, Minggu malam (13/11).

Jokowi juga berjanji bahwa Indonesia akan membawa solusi untuk kebaikan atas krisis global dan pemulihan ekonomi pasca pandemi selama forum KTT G20 berlangsung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi: Presidensi G20 Kali Ini Terberat

Presiden Joko Widodo mendorong agar perundingan kerja sama Indonesia–Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat mengalami kemajuan yang signifikan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022).

"Perundingan ke-12 sudah dijadwalkan di akhir 2022. Saya berharap perundingan akan mengalami kemajuan termasuk untuk isu pengadaan barang pemerintah, UKM dan pajak ekspor," kata Jokowi dalam pengantarnya, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (14/11/2022).

Sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, Jokowi juga menginginkan agar kerja sama ASEAN dan Uni Eropa makin meningkat.

Salah satu fokus keketuaan Indonesia, kata dia, adalah mengisi kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengungkap kondisi dunia yang sulit saat ini. Menurutnya, Presidensi G20 kali ini menjadi yang terberat dalam sejarah.

"Iya presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20," ujar eks Wali Kota Solo itu.

 

 

3 dari 4 halaman

Komisi Eropa Apresiasi Kepemimpinan Indonesia

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20 yang terus berupaya merumuskan solusi bersama terhadap krisis global.

Indonesia dipandang sebagai mitra terpercaya dalam berbagai isu strategis, termasuk energi terbarukan dan keamanan pangan.

Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Presidenn Joko Widodo meminta Komisi Eropa dan G7 dapat memberikan dukungan dan fleksibilitas di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Hal ini agar KTT G20 bisa menghasilkan deklarasi.

"Saya ingin hasil kerja konkret G20 yang ditunggu dunia tetap dapat dihasilkan. Sekali lagi dukungan Yang Mulia akan sangat dihargai," jelas Jokowi.

4 dari 4 halaman

Bertemu Joe Biden, Jokowi: Kerja Sama Ekonomi Indo-Pasifik Harus Diperkuat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Hal ini disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022).

Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan dukungan dan berpratisipasi penuh pada IPEF. 

"Bagi Indonesia, kerja sama konkret selalu menjadi acuan. Saya akan tugaskan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan masalah keamanan terkait Indo-Pasifik penting dibahas. Namun, dia mengatakan bahwa kerja sama ekonomi Indo-Pasifik juga tidak kalah penting dan perlu terus diperkuat.

"Kemitraan Indonesia, ASEAN dengan Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran di Indo-Pasifik perlu terus diperkuat," ujarnya.

Sebagai Ketua ASEAN, Jokowi menuturkan tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

"Saya sangat berharap AS dapat berpartisipasi dalam forum tersebut sebagai wujud dukungan AS terhadap AOIP," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dalam kesempatan ini, Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Joe Biden pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Adapun KTT G20 akan berlangsung pada 15 dan 16 November 2022.

"Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini," ucap Presiden Jokowi. Presiden Jokowi mengatakan harapannya agar KTT G20 ini dapat mengasilkan kerja sama yang konkret. Indonesia berharap, semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai.

"Saya berharap KTT G20 ini akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global," tutur Jokowi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.