Sukses

Studi Sebut Mengupil Bisa Sebabkan Alzheimer

Mengupil adalah kebiasaan yang tidak disukai manusia di tempat terbuka tetapi dalam batas-batas ruang aman kita, kita semua diam-diam melakukannya.

Liputan6.com, Jakarta - Mengupil adalah kebiasaan yang tidak disukai manusia di tempat terbuka tetapi dalam batas-batas ruang aman kita, kita semua diam-diam melakukannya.

Ternyata, kebiasaan itu bisa dikaitkan dengan Alzheimer, tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Griffith University, Australia menemukan setelah menjalankan beberapa tes pada tikus. Studi mereka diterbitkan dalam Scientific Reports.

Berdasarkan pengamatan tim, mengupil dapat merusak jaringan internal pada tikus, yang memungkinkan spesies bakteri berbahaya dapat langsung menuju ke otak mereka. Kehadiran mereka di otak sering menyerupai Alzheimer.

Tim menjalankan beberapa tes menggunakan Chlamydia pneumoniae, sejenis bakteri yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan pneumonia.

Menariknya, bakteri ini juga ditemukan di banyak otak manusia yang terkena demensia.

Sementara penyebab Alzheimer diselimuti misteri, tim peneliti mengatakan penelitian mereka mungkin bisa menjelaskan salah satu indikasi penyebab.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Analisis Lebih Lanjut

Meskipun demikian, karena temuan ini didasarkan pada tikus, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami apakah itu sama untuk manusia.

Untuk tikus, bakteri melakukan perjalanan ke saraf penciuman - saraf yang menghubungkan rongga hidung dan otak. Infeksi saraf menjadi lebih buruk ketika ada kerusakan pada epitel hidung.

Otak tikus kemudian mulai melepaskan lebih banyak protein amiloid-beta sebagai respons terhadap infeksi. Ini berkembang menjadi plak (atau rumpun) yang sering Anda temukan pada orang dengan penyakit Alzheimer.

"Kami adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan ke otak di mana ia dapat memicu patologi yang terlihat seperti penyakit Alzheimer. Kami melihat ini terjadi dalam model tikus, dan buktinya juga berpotensi menakutkan bagi manusia," kata James St John, seorang ahli saraf dari Griffith University di Australia.

St. John dan timnya berencana untuk menjalankan lebih banyak tes, khususnya pada manusia, untuk memahami Alzheimer dan hidung lebih baik. Sementara itu, dia tidak mendorong Anda untuk memilih hidung Anda, apalagi mencabut rambut hidung Anda, karena itu "bukan ide yang baik".

 

3 dari 3 halaman

Coba Latihan Fisik Sederhana, Dipercaya Mampu Perlambat Kehilangan Memori

Penelitian yang baru saja dilakukan menunjukkan bahwa bahkan program latihan sederhana dapat membantu orang tua dengan masalah memori ringan.

Dokter telah lama menyarankan pasien untuk melakukan aktivitas fisik untuk membantu menjaga otak mereka tetap sehat. Tetapi penelitian yang didukung pemerintah AS menandai studi terpanjang tentang apakah olahraga membuat perbedaan begitu memori mulai menurun.

Para peneliti menemukan sekitar 300 orang dewasa yang lebih tua tidak aktif dengan perubahan memori yang disebut gangguan kognitif ringan (MCI). MCI adalah suatu kondisi yang terkadang datang sebelum penyakit Alzheimer.

Dikutip dari VOA, Kamis (1/9/2022), setengah dari orang dewasa yang lebih tua melakukan latihan aerobik, dan sisanya melakukan gerakan peregangan dan keseimbangan yang meningkatkan detak jantung mereka sedikit demi sedikit dalam tekanan normal.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.