Sukses

Jepang Ciptakan Mesin Cuci Baru Pakai Plastik Zipper 5 Liter, Begini Cara Kerjanya

Perusahaan Jepang, Kao membuat sebuah laundry bag yaitu Attack Zero Laundry Bag yang merupakan tas zipper 5 liter yang dirancang untuk membantu mencuci pakaian kapan saja dan di mana saja.

Liputan6.com, Tokyo - Jika Anda mencari cara paling sederhana untuk mencuci pakaian saat bepergian, tas zipper plastik ini mungkin bisa jadi jawaban untuk masalah ini.

Dikutip lama Oddity Central, Senin (29/8/2022) dibuat oleh perusahaan Jepang Kao, Attack Zero Laundry Bag adalah tas zipper 5 liter yang dirancang untuk membantu mencuci pakaian kapan saja dan di mana saja.

Yang harus Anda lakukan adalah membuka kunci ritsletingnya, memasukkan cucian kotor ke dalam bersama dengan deterjen -- yang disertakan dengan tas -- dan mengisinya dengan air.

Kemudian tutup ritsletingnya, goyangkan tas Attack Zero untuk memastikan cuciannya basah terendam, lalu gosok tas dengan lembut seperti yang Anda lakukan jika mencuci cucian dengan tangan.

Terakhir, buka katup kecil di sisi tas dan keluarkan cairan kotornya. Kemudian tambahkan air bersih untuk membilas cucian dan ulangi prosesnya sebanyak yang diperlukan.

Kao Attack Zero Laudry Bag ini mungkin tampak seperti produk yang belum sepenuhnya sempurna dan memang demikian, tetapi itulah yang membuatnya cocok untuk berbagai situasi di mana kesederhanaan adalah tujuan utamanya.

Ketika Anda berkemah di alam terbuka, mesin cuci tidak akan banyak membantu Anda. Jika terjadi bencana alam, ketika listrik tidak tersedia, Kao Attack Zero Laudry Bag bisa digunakan dengan baik.

Menurut beberapa orang yang telah berbagi pendapat mereka tentang Kao Attack Zero Laudry Bag, benda ini dapat digunakan hingga 10 kali penggunaan, yang dimaksud tidak terlalu buruk untuk digunakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal Mula Plastik Zipper

Pada tahun 1950-an umumnya kantong plastik ditutup dengan cara seperti menggunakan las panas (heat sealing), selotip, ataupun staples. Hal tersebut tidak praktis karena memerlukan peralatan tambahan dan setelah dibuka dengan pisau atau gunting, kantong menjadi kurang hieginis, serta sulit untuk ditutup kembali sehingga produk didalamnya tidak terlindung dari polusi udara dan terkontaminasi kotoran/debu.

Pada tahun 1976, PT. Plastik ziplock, sebuah perusahaan plastik yang pertama kali memperkenalkan dan memproduksi secara luas kantong “plastik ziplock” di Indonesia.

Awal mulanya kemasan plastik ini hanya digunakan sebagai pembungkus obat (tablet atau pil) yang dijual retail di apotek, dimana sebelumnya apotek-apotek di Indonesia menggunakan botol plastik atau kantong plastik biasa.

Namun dalam perkembangan selanjutnya plastik ini digunakan juga untuk kemasan berbagai produk lain seperti: makanan, garmen, komponen elektronik, aksesoris, spareparts, kosmetik, bumbu masak, dll.

Di bidang industri pun produk plastik zipper dipergunakan sebagai pembungkus atau kemasan jamu, cotton bud, facial cotton, pakan ikan, dll. Selain praktis dan ekonomis, kantong “plastik zipper” ini dapat diandalkan karena tahan lama dapat juga dipergunakan berulang kali.

3 dari 4 halaman

Manfaat

  • Plastik ini membuat konsumen jadi fleksibel untuk menggunakan produk sesuai keperluan apabila produk masih tersisa maka bisa di tutup kembali dengan klip zippernya dan produk tetap awet.
  • Kemasan terbuat dari material plastik, nylon, alumunium foil, dan kertas, jadi dapat menjaga isi produk dari pengaruh keadaan di luar kemasan sehingga bentuk, rasa, dan aromanya tidak berubah dan akan tetap sama seperti saat awal dikemas.
  • Menjaga ketahanan produk untuk digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
  • Melindungi produk dari resapan air atau bau udara yang tidak sedap.
  • Seluruh plastik ini yang terbuat dari bahan tersebut juga dapat melindungi isi produk dari serangga.
  • Kemasan tersebut juga dibuat dan didesain sedemikian rupa sehingga kedap udara.
  • Melindungi produk agar tetap hygienis.
  • Kemasan plastik yang tertutup rapat membuat tidak adanya celah yang dapat digunakan bakteri sebagai pintu masuk.
  • Menjaga kualitas produk agar tetap terjaga kesegarannya.
4 dari 4 halaman

Bahaya Penggunaan Plastik Zipper

Umumnya, plastik zipper bag terbuat dari berbagai bahan kimia yang berbahaya sehingga dapat mengganggu kesehatan tubuh Anda dan keseimbangan ekosistem. Saat terpapar suhu panas, berbagai bahan kimia ini luruh dan tercampur dengan makanan maupun perlengkapan bayi.

Bahaya plastik zipper bag dengan BPA

BPA merupakan zat kimia yang terdapat di dalam bahan plastik polikarbonat dan resin epoksi. Plastik polikarbonat sering digunakan untuk membuat tempat makan dan botol minum. Sementara resin epoksi digunakan untuk melapisi bahan logam seperti pada kemasan makanan kaleng. Oleh karena itu zat ini memiliki risiko besar untuk tercampur dengan makanan serta minuman dan masuk ke dalam tubuh manusia. 

Berdasarkan penelitian, BPA dapat meningkatkan kematian prematur, mengganggu kesehatan sistem pencernaan, menurunkan sistem imunitas tubuh, hingga menyebabkan kematian bagi bayi dan anak-anak.

Selain BPA, zat kimia berbahaya lainnya juga dapat menyebabkan gangguan hormon, meningkatkan risiko kemandulan, hingga menyebabkan kanker.

Bahan berbahaya lainnya adalah:

  • Dioxin: potensi menyebabkan kanker, gangguan hormon, menurunkan imunitas.
  • Phtalates: potensi menyebabkan kanker payudara, menurunkan IQ, menggaggu pertumbuhan syaraf anak, dan menyebabkan kemandulan.
  • Polyethylene dan polypropylene: risiko menyebabkan kanker.

Bahaya plastik zipper bag non-biodegradable

Selain dapat mengganggu kesehatan, penggunaan plastik zipper bag non-biodegradable dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Plastik non-biodegradable tidak dapat diurai oleh mikroorganisme di tanah maupun laut sehingga akan terus dalam keadaan utuh dalam waktu yang sangat lama.

Meski tidak bisa terurai, zipper bag yang terbuat dari bahan non-biodegradable dapat rusak menjadi bagian-bagian kecil atau mikroplastik. Mikroplastik ini rentan dikonsumsi oleh hewan darat maupun laut tanpa sengaja. Saat manusia mengonsumsi hewan-hewan ini, maka akumulasi mikroplastik yang berbahaya bisa masuk ke tubuh dan mengganggu kesehatan manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.