Sukses

Sumbang Rp 162 Miliar, Kedubes Inggris Dukung Indonesia Lebih Ramah Lingkungan Via Transportasi Hijau

Pemerintah Inggris melakukan kerja sama dengan Indonesia demi mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris bersama dengan Kementerian Perhubungan bermitra dan melakukan kerjasama untuk meluncurkan proyek transportasi hijau demi mendukung tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). 

Indonesia dan Inggris berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menjaga pemanasan global hingga 1,5 derajat; dekarbonisasi sektor transportasi adalah langkah penting untuk mencapai hal ini dan dapat berkontribusi hingga 0,5 derajat dari ambisi ini.

Inggris mendukung misi Presiden Joko Widodo dalam memperbaiki transportasi merupakan tantangan global.

Program 'Kota Masa Depan' Inggris mengambil pandangan global, dan mendanai kerja sama internasional untuk berbagi solusi. Inggris melihat Indonesia sebagai mitra penting dan program baru yang didanai oleh Inggris senilai £9 juta (Rp 126 miliar) yang disebut Kota Masa Depan: Kemitraan Rendah Karbon Inggris-Indonesia akan memperkuat kolaborasi Indonesia-Inggris di bidang transportasi.

Dana tersebut akan digunakan selama tiga tahun, mendukung lima proyek. Rencana tersebut muncul setelah Menteri Perhubungan Indonesia Bapak Budi Karya Sumadi dan Menteri Transportasi Inggris Wendy Morton MP menandatangani Nota Kesepahaman pada Juni 2022.

Ini mengikuti dukungan Departemen Transportasi Inggris untuk proyek Kereta Ringan Jabodebek Indonesia, yang disampaikan melalui Crossrail International, yang membawa keahlian Inggris dan pengalaman yang diperoleh dari proyek Crossrail ke proyek transportasi global.

Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih memperkirakan bahwa sekitar 25% emisi Co2 global berasal dari sektor transportasi. Di Indonesia di mana kota-kota mengalami urbanisasi dengan cepat, ini hampir 30%. Pada tahun 2045, hampir tiga perempat penduduk Indonesia akan tinggal di daerah perkotaan dan tanpa intervensi untuk mengurangi emisi, kualitas hidup mereka akan menurun oleh polusi udara.

"Inilah sebabnya mengapa pemerintah Inggris dan Kementerian Transportasi Indonesia, telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam transportasi rendah karbon, bersama dengan donor dan Kementerian lain yang berkepentingan, untuk mengatasi tantangan urbanisasi, menawarkan solusi untuk perubahan iklim, dan bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," ujar Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Utama

Dubes Owen Jenkins telah memulai perjalanan ini dengan tiga langkah utama.

"Pertama, kami telah menandatangani MoU Inggris-Indonesia tentang Kerjasama di Sektor Transportasi yang dengan senang hati saya sampaikan ditandatangani oleh Menteri Bapak Budi Karya Sumadi dan Menteri Luar Negeri, Departemen Perhubungan, Wendy Morton MP," ujar Dubes Owen Jenkins dalam pidato pembukaannya. 

Kedua, dengan meluncurkan Future Cities: UK – Indonesia Low Carbon Partnership yang didukung oleh UK’s Partnering for Accelerated Climate Transition (UKPACT) melalui penandatanganan Implementing Arrangement ini.

Program peningkatan kapasitas 3 tahun ini terdiri dari lima proyek yang bekerja di wilayah metropolitan terpilih di bawah DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

ni adalah hasil dari proses konsultasi rinci antara Kedutaan Besar Inggris Jakarta dan Kementerian Perhubungan dengan tujuan merancang pendekatan multi-skala untuk transportasi rendah karbon di mana kedua pihak akan membantu pengembangan kebijakan, pelaksanaan proyek, dan proses konsultasi pemangku kepentingan di tingkat nasional dan sub-nasional. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.