Sukses

4 Juni 1944: U-505, Kapal Mematikan Bernasib Buruk Milik Adolf Hitler Disita

Jika pernah ada kapal selam yang sarat dengan nasib buruk, itu adalah U-505 Jerman. Salah satu kapal selam mematikan Adolf Hitler.

Liputan6.com, Berlin - Salah satu kapal selam mematikan Adolf Hitler, U-505, disita saat hendak pulang setelah berpatroli di Gold Coast Afrika pada 4 Juni 1944. Kapal selam Jerman adalah kapal perang musuh pertama yang ditangkap di laut lepas oleh Angkatan Laut AS sejak Perang 1812.

Mengutip History.com, jika pernah ada kapal selam yang sarat dengan nasib buruk, itu adalah U-505 Jerman.

Meskipun menenggelamkan delapan kapal Sekutu di awal perang, U-boat Jerman WW II atau Perang Dunia II mengalami kerusakan berulang saat melakukan sejumlah patroli dan selanjutnya dirusak oleh bunuh diri komandan keduanya saat berada di kapal.

Kapal selam itu telah dilacak oleh intelijen Sekutu melalui gelombang radio. Itu terlihat selama sapuan sonar 150 mil dari pantai Rio De Oro, Afrika oleh kelompok tugas "pemburu-pembunuh" yang dipimpin oleh Kapten Angkatan Laut AS Daniel V. Gallery.

Perintahnya termasuk USS Chatelain, USS Guadalcanal, USS Flaherty, USS Jenks, USS Pillsbury dan USS Pope.

Setelah para penyintas Jerman yang menyerah dijemput dari U-boat (semua kecuali satu yang hidup), Lt. (kelas junior) Albert L. David memimpin kelompok berisi sembilan orang menuruni palka U-505, menyelamatkan U-boat dan memulihkan buku kode dan kertas berharga yang digunakan oleh pasukan Sekutu untuk membantu memecahkan kode.

David secara anumerta dianugerahi Medal of Honor atas tindakannya. 58 tentara Jerman yang ditangkap, dianggap sebagai tawanan perang, dikirim ke kamp tawanan perang di Ruston, Louisiana, sementara U-505 ditarik 2.500 mil laut ke Bermuda.

Penangkapan rahasia kapal selam itu tidak dipublikasikan sampai setelah Jerman menyerah pada 7 Mei 1945, dan U-505 akhirnya menjadi bagian dari tur penggalangan dana militer. Pada tanggal 25 September 1954, kapal selam itu dinamai peringatan perang dan, pada tahun 1989, menerima penunjukan National Historic Landmark.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nautilus, Kapal Selam Nuklir Pertama di Dunia Diluncurkan

Sejarah mencatat bahwa hari ini atau tepatnya pada 21 Maret 1954 adalah momen kapal selam nuklir pertama di dunia diluncurkan.

Kehadiran armada ini menjadi solusi dari masalah utama kapal selam sejak awal yakni sirkulasi udara.

Kapal selam yang beroperasi di Perang Dunia II semuanya bertenaga diesel. Itu berarti mereka perlu cukup sering muncul kembali untuk menjalankan mesin diesel (yang menggerakkan baterai listrik yang digunakan di bawah air).

Masalah itu diselesaikan dengan beralih ke tenaga nuklir, yang memungkinkan kapal selam untuk tetap berada di bawah air tanpa batas waktu.

Mengutip situs Famous Daily, kemudian Amerika Serikat membuat kapal selam nuklir pertamanya. Lalu diresmikan 21 Januari 1954.

Kapal selam nuklir pertama di dunia itu diluncurkan ke River Thames atau Sungai Thames di Connecticut.

Penamaaan Nautilus 

Kapal selam nuklir itu kemudian diberi nama Nautilus, untuk menghormati novel yang bercerita tentang kapal selam fantastis Twenty Thousand Leagues Under the Sea karya Jules Verne.

Angkatan Laut Soviet tidak jauh tertinggal dalam pengembangan kapal selam mereka sendiri, mengalami beberapa kecelakaan fatal di sepanjang jalan.

Pada tahun 1968, unit kapal selam K-27, tak jadi beroperasi tepat setelah peluncuran kapal selam nuklir pertama Soviet. Alasannya mengalami masalah dengan generator uapnya saat berada di laut, dan kebocoran radiasi yang diakibatkannya menewaskan sembilan anggota awak.

3 dari 4 halaman

Kapal Selam Tenggelam

1. HMAS AE1

Sementara itu, sebelumnya pada 21 September 1914, surat kabar The Age melaporkan bahwa kapal selam perang Australia hilang dengan kondisi menampung 35 kru kapal.

Kapal Selam yang memiliki nama AE1 tersebut tidak gugur dalam kondisi perang. Sayangnya, AE1 dan seluruh kru kapal tidak dapat ditemukan karena kondisi perairan yang terlalu dalam.

2. USS Grenadier

Pada September tahun lalu, penyelam menemukan sebuah bangkai kapal selam Angkatan Laut AS yang dinyatakan hilang 77 tahun yang lalu di perairan Asia Tenggara.

Dikutip dari NavyTimes, kapal itu seberat 1,475 ton dengan panjang hampir 95 meter yang merupakan korban dari bom pesawat Jepang.

Semua 76 kru kapal selamat dari serangan tersebut tetapi kemudian menjadi tawanan Jepang selama lebih dari dua tahun -- di mana empat dari 76 kru meninggal dunia.

Bangkai kapal Grenadier ditemukan 82 meter bawah air di suatu tempat di Selat Malaka sekitar 150 kilometer selatan Phuket, Thailand.

3. Kapal Selam Prancis, Minerve

Sebuah kapal selam Prancis yang hilang di daeerah Mediterania barat pada 1968 telah ditemukan dalam misi pencarian yang sudah berjalan selama 51 tahun.

Menurut France24, kapal selam bertenaga diesel dan listrik tersebut hilang di lepas pantai selatan Prancis dengan 52 pelaut di dalamnya pada 17 Januari 1968.

"Saya memikirkan keluarga yang telah menunggu saat ini begitu lama," kata Menteri Pertahanan Florence Parly di akun Twitternya setelah bangkai kapal tersebut ditemukan 45 kilomter dari pelabuhan Toulon, Prancis selatan.

4. USS Grayback

Menjadi korban penyerangan pesawat Jepang pada 1944, kapal selam Amerika yang telah hilang dalam Perang Dunia Kedua akhirnya ditemukan di dasar laut Cina Timur berkat sebuah proyek eksplorasi bawah air.

Dilansir dari BBC, U.S.S Grayback memiliki 80 awak pada saat itu dan keluarga dari semua korban sudah diberi tahu tentang penemuan tersebut.

Proyek Lost 52, yang mempunyai tujuan untuk menemukan kapal selam AS yang hilang dari zaman Perang Dunia Kedua, memimpin misi untuk menemukan kapal tersebut di lepas pantai Okinawa.

 

4 dari 4 halaman

RI-Korsel Bahas Peningkatan Kerja Sama Terkait Kapal Selam

 

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (Minister of Defense Acquisition Program Administration - DAPA) Gang Eun-Ho di Mabesal Cilangkap, Jakarta. Jumat (28/1)

Kehadiran Minister of DAPA Korea Selatan di Markas Besar Angkatan Laut tersebut disambut upacara penyambutan oleh Pasukan Kehormatan, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Dinas Penerangan Angkatan Laut, Sabtu (29/1/2022).

Selanjutnya Minister of DAPA yang dalam kunjungan tersebut didampingi Dubes Korsel di Jakarta Park Tae-sunv, Athan Korsel di Jakarta Captain (N) Jung Yeun Soo, First Secretary Kedubes Korsel Mr Kim Hyunwook, Exe Vice President of DSME Mr Yoo Sujun, dan interpreter Korea-Indonesia Min Seon-hee diterima Kasal di Lobby Gedung Utama.

Sementara itu, pejabat Mabesal yang ikut mendampingi Kasal adalah Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong , Danseskoal Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, Waaslog Kasal Laksamana Pertama TNI Rachmat Hartoyo, dan Kadisadal Laksamana Pertama TNI Maman Rohman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.