Sukses

Putin Akan Setop Perang Jika Ukraina Bersedia Lakukan Hal Ini

Vladimir Putin mengatakan, operasi itu berjalan sesuai rencana dan jadwal, dan dia berharap negosiator Ukraina akan mengambil pendekatan yang lebih konstruktif.

Liputan6.com, Moskow - Vladimir Putin melakukan perbincangan via telepon bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu 6 Maret waktu setempat. Putin mengatakan, Rusia hanya akan menghentikan operasi militernya jika Ukraina berhenti berperang dan tuntutan Moskow dipenuhi, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Vladimir Putin mengatakan, operasi itu berjalan sesuai rencana dan jadwal, dan dia berharap negosiator Ukraina akan mengambil pendekatan yang lebih konstruktif dalam pembicaraan dan mempertimbangkan kenyataan di lapangan, tambah pihak Kremlin.

Presiden Turki Erdogan menyerukan gencatan senjata umum yang mendesak di Ukraina ketika dia berbicara pada Minggu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin melalui telepon, kata kantor Erdogan.

Kedua kepala negara itu berbicara menjelang forum diplomatik di Turki pada 11-13 Maret yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Ukraina, demikian dikutip dari Alarabiya, Senin (7/3/2022).

Turki berharap untuk mengatur pertemuan antara keduanya.

"Gencatan senjata umum yang mendesak akan memudahkan untuk menemukan solusi politik dalam menanggapi masalah kemanusiaan," kata Erdogan.

Dia mendesak Putin untuk mengizinkan penciptaan koridor kemanusiaan "mendesak" di Ukraina, dengan mengatakan dia dan pemimpin Rusia dapat "membuka jalan perdamaian bersama."

Dia juga mengatakan kepada Putin bahwa Ankara "siap untuk berkontribusi dalam semua cara yang mungkin menuju resolusi damai (krisis)."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tawaran Turki

Media resmi Turki mengatakan, percakapan itu berlangsung selama satu jam.

Turki sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit. Di satu sisi, itu adalah anggota NATO dan sekutu Ukraina.

Di sisi lain, perlu menjaga hubungan baik dengan Rusia, yang sangat bergantung pada impor. Erdogan telah menawarkan beberapa kesempatan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Kiev dan Moskow.

3 dari 3 halaman

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.