Sukses

Sekjen PBB Desak Rusia Setop Serangan ke Ukraina

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Rusia untuk menghentikan operasi militer di Ukraina. Guterres mendesak Rusia untuk mengakhiri agresinya di sana.

Liputan6.com, Kiev - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Rusia untuk menghentikan operasi militer di Ukraina. Guterres telah mendesak Rusia untuk mengakhiri agresi di sana.

"Presiden Putin, atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia," kata Sekjen PBB itu saat membuka pertemuan darurat Dewan Keamanan Rabu 23 Februari malam waktu setempat seperti dikutip dari live update Aljazeera, Kamis (24/2/2022).

Tetapi selama pertemuan itu, Putin mengumumkan bahwa dia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina timur.

"Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan dimulainya di Eropa apa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad ini," sambung Guterres seraya menambahkan konflik "harus dihentikan sekarang".

Sementara itu, mengutip Associated Press, Antonio Guterres mengatakan serangan Rusia vs Ukraina — saat ia meminta Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan pasukannya — adalah "momen paling menyedihkan" dari masa jabatannya selama lima tahun.

Guterres kemudian mendesak presiden Rusia untuk menarik pasukannya dan menambahkan: "Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan dimulainya di Eropa, apa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad ini, dengan konsekuensi tidak hanya menghancurkan Ukraina, tidak hanya tragis untuk Federasi Rusia, tetapi dengan dampak yang bahkan tidak dapat kami ramalkan sehubungan dengan konsekuensi bagi ekonomi global."

"Perang akan menyebabkan kematian dan pengungsian dan orang-orang akan kehilangan harapan di masa depan," kata Guterres, seraya menambahkan tindakan Rusia akan membahayakan ekonomi global.

"Yang jelas bagi saya adalah bahwa perang ini tidak masuk akal," kata Guterres, menekankan bahwa itu melanggar Piagam PBB dan akan menyebabkan tingkat penderitaan jika tidak berhenti yang belum diketahui Eropa setidaknya sejak krisis Balkan tahun 1990-an.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perintah Operasi Militer Rusia ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas, Ukraina timur. Seraya memperingatkan negara lain tentang konsekuensi jika mereka ikut campur.

Mengutip live update Aljazeera, Kamis (24/2/2022), Putin mengatakan Rusia akan melakukan operasi militer di Ukraina timur dan meminta militer Ukraina untuk meletakkan senjatanya.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 06.00 pagi (03:00 GMT) waktu setempat.

Putin mengatakan tindakan itu datang sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia menambahkan bahwa Rusia tidak memiliki tujuan untuk menduduki Ukraina. Ia mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada rezim Ukraina.

Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada "konsekuensi yang belum pernah mereka lihat."

Konfirmasi Ukraina

Menurut informasi dari live update situs The Guardian, disebutkan bahwa Ukraina mengkonfirmasi 'invasi skala penuh' Rusia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba telah mengkonfirmasi "invasi skala penuh" Rusia ke Ukraina.

"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai berada diserang. Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang," tulisnya di akun Twitter @DmytroKuleba yang diposting 24 Februari 2022 pukul 10.58.

Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, juga telah mengkonfirmasi bahwa invasi Rusia telah dimulai.

"Invasi telah dimulai. Baru saja ada rudal di markas militer, bandara, gudang militer, dekat Kiev, Kharkiv, Dnieper Tembakan di perbatasan sedang berlangsung. Mulai hari ini, ada realitas geopolitik baru di dunia," ucapnya dalam sebuah pernyataan yang diposting ke halaman Facebook resminya, Menteri Anton Gerashchenko seperti dikutip dari live update Aljazeera.

Sementara itu sebelumnya, menurut informasi dari live update situs The Guardian, disebutkan bahwa Ukraina mengkonfirmasi 'invasi skala penuh' Rusia.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.