Sukses

Squid Shot, Tren Baru Makan Cumi Hidup yang Membahayakan

Tren squid shot diyakini sama saja menelan makanan laut mentah yang berarti juga menelan bakteri vibrio parahaemolyticus.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tren terbaru di Thailand, squid shot, tengah jadi sorotan dan menuai keprihatinan. Sebuah situs media sosial medis populer bahkan telah memperingatkan orang-orang terhadap konsumsi makanan laut mentah dalam bentuk squid shot yang juga bisa membawa bakteri sangat tidak sehat.

Pakpoom Dejhasadin, alias Dokter Lab Panda, yang merupakan teknisi medis di Pusat Darah Nasional dan di Masyarakat Palang Merah Thailand yang menyuarakan keprihatinan dalam segi kesehatan terkait squid shot.

Dalam postingan di halaman Facebook Mor Lab Panda yang populer pada hari Jumat 11 Februari, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (15/2/2022), dia memperingatkan bahwa menelan makanan laut mentah bisa berarti juga menelan bakteri vibrio parahaemolyticus.

Bakteri tersebut mampu menyebabkan diare, muntah, sakit perut parah, sakit kepala, dan menggigil dalam waktu 12 hingga 24 jam. Dia memposting peringatannya ketika video tren orang-orang yang menenggak squid shot menyebar di media sosial.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Penjelasan Tentang Tren Squid Shot

Squid Shot adalah menempatkan cumi-cumi hidup kecil dalam gelas berisi saus seafood. Cumi-cumi secara naluriah menyedot saus seafood ke dalam tubuh mereka, dan kemudian dimakan hidup-hidup.

Video tersebut telah menarik komentar keprihatinan tentang kemungkinan keracunan makanan dan kekejaman terhadap hewan.

Pakpoom mengatakan konsumsi cumi mentah juga membawa risiko menelan parasit anisakis, yang panjangnya dua sampai lima sentimeter dan mirip cacing tanah.

"Saya berasumsi bahwa cumi-cumi segar itu manis, tetapi jika tidak dimasak maka dapat membawa infeksi," tulisnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.