Sukses

Faktor Usia dan Otak, Ini 5 Penyebab Manusia Susah Mengingat Mimpi

Saat mimpi buruk kita hendak bercerita dengan orang terdekat seperti teman tentang apa yang terjadi. Namun, itu semua gagal lantaran kita sulit mengingat kembali.

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan manusia pasti pernah mengalami mimpi saat sedang tidur. Apalagi mimpi seram yang mampu menguras emosi dan umumnya berisi tentang hal-hal yang bersifat memilukan serta membuat bulu kuduk merinding.

Terkadang, hal yang membuat dilema adalah ketika sudah bangun tidur dan berupaya mengingat alur mimpi.

Bahkan, saat mimpi buruk hendak diceritakan kepada orang terdekat seperti teman tentang apa yang terjadi. Namun, itu semua gagal lantaran sulit mengingat kembali bagaimana cerita dari mimpi itu.

Seperti dikutip dari laman Mentalfloss.com, Rabu (29/12/2021), berikut 5 faktor penyebab seseorang sulit mengingat mimpi usai bangun tidur:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jenis Kelamin

Rata-rata, wanita akan lebih sering mengingat mimpi daripada pria. Para peneliti tidak tahu persis mengapa, tetapi ahli menyebut jika itu terjadi akibat perbedaan biologis atau hormonal.

Wanita mungkin lebih sadar akan mimpi mereka karena mereka cenderung lebih tertarik pada mimpi secara umum.

 

3 dari 6 halaman

2. Usia

Seiring bertambahnya usia, seringkali semakin sulit untuk mengingat mimpi kita. Kemampuan Anda untuk mengingat mimpi meningkat pada akhir masa kanak-kanak dan remaja, dan cenderung memuncak pada usia dua puluhan.

Setelah titik itu, orang sering mengalami penurunan secara bertahap dalam ingatan kembali mimpi.

 

4 dari 6 halaman

3. Kepribadian

Sekali lagi, ini sama sekali bukan aturan preskriptif, tetapi tampaknya ada korelasi antara ciri-ciri kepribadian tertentu.

Lebih banyak orang yang berpikiran psikologis cenderung memiliki ingatan impian yang lebih tinggi, dan orang-orang yang lebih praktis dan berfokus secara eksternal cenderung memiliki ingatan yang lebih rendah.

 

5 dari 6 halaman

4. Durasi Tidur

Jumlah rata-rata tidur yang didapat seseorang adalah salah satu faktor terpenting yang terkait dengan upaya mengingat mimpi.

Jika Anda hanya tidur empat jam, bukan delapan maka Anda hanya dapat mengingat sekitar 20 persen dari waktu mimpi Anda.

Karena alasan ini, beberapa orang melaporkan lebih banyak mengingat mimpi mereka pada akhir pekan, ketika mereka memiliki kesempatan untuk tidur lebih lama.

 

6 dari 6 halaman

5. Aktivitas Otak

Berkat pencitraan otak, para ilmuwan sekarang memiliki gagasan yang lebih baik tentang bagian otak mana yang terkait dengan mimpi.

Bagian dari otak yang memproses informasi dan emosi lebih aktif pada orang yang lebih sering mengingat mimpi-mimpinya, menurut sebuah studi tahun 2014.

Titik ini menuju bagian belakang otak, yang disebut persimpangan temporo-parietal (TPJ), dapat membantu orang lebih memperhatikan rangsangan eksternal. Pada gilirannya, ini dapat mempromosikan sesuatu yang disebut kewaspadaan instrasleep.

Aktivitas yang lebih tinggi di TPJ dan daerah lain di otak yang disebut medial prefrontal cortex (MPFC) mampu mempromosikan pencitraan mental atau penyandian memori mimpi lebih banyak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.