Sukses

China Tolak Hasil Laporan AS Terkait Asal-Usul COVID-19 yang Disebut Palsu

China menyebut laporan AS soal asal-usul COVID-19 palsu dan berunsur politik.

Liputan6.com, Beijing - Beijing mengecam tinjauan intelijen AS tentang asal-usul pandemi COVID-19 pada hari Minggu (31/10). Pihaknya menyebut laporan tersebut "politis dan salah" sambil mendesak Washington untuk "berhenti menyerang" China.

Tanggapan kementerian luar negeri China datang beberapa hari setelah Kantor Direktur Intelijen Nasional AS merilis versi lebih lengkap dari temuannya dari tinjauan 90 hari yang diperintahkan oleh Presiden Joe Biden.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (1/11/2021), surat kabar itu mengatakan bahwa, tanpa informasi baru, badan-badan intelijen tidak akan dapat memberikan penilaian yang lebih baik tentang apakah virus itu muncul melalui penularan dari hewan ke manusia atau kebocoran laboratorium.

Pihaknya menambahkan bahwa kerja sama China mungkin diperlukan untuk mencapai penilaian konklusif tentang asal-usul COVID-19, meskipun menekankan bahwa Beijing terus "menghambat penyelidikan global".

Apa yang disebut teori kebocoran laboratorium mengatakan virus itu menyebar dari fasilitas penelitian di Wuhan, pusat kota tempat penularan pertama kali dilaporkan. Teori itu tetap tidak berdasar, dan China telah berulang kali menolaknya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tolak Hasil Temuan AS

Juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin menanggapi dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa China telah menyatakan penentangan tegas terhadap temuan awal yang diterbitkan dalam laporan ringkasan pada bulan Agustus.

"Tidak peduli berapa kali laporan ini diterbitkan dan berapa banyak versi yang dibuat, itu tidak dapat mengubah sifat ini sepenuhnya politis dan salah," kata Wang.

Dia menambahkan bahwa fakta bahwa badan-badan intelijen disadap dalam upaya penelusuran asal adalah "bukti kuat" dari politisasi, dan mendesak AS untuk "berhenti menyerang dan mencoreng China".

Beijing mendapat tekanan untuk mempertimbangkan penyelidikan baru tentang asal usul pandemi setelah kunjungan yang tertunda dan sangat dipolitisasi oleh tim pakar internasional Organisasi Kesehatan Dunia yang gagal menyimpulkan bagaimana virus itu pertama kali muncul.

Tetapi para pejabat China telah menolak ini, sering kali menyatakan bahwa seruan untuk informasi lebih lanjut dimotivasi oleh politik.

Pada bulan Agustus, Biden mengatakan China menahan "informasi penting" tentang asal-usul COVID-19, menambahkan bahwa pejabat China telah bekerja untuk mencegah akses bagi penyelidik internasional.

Meskipun tinjauan Biden diluncurkan sementara teori kebocoran laboratorium mendapatkan momentum, laporan itu mencatat bahwa sebagian besar lembaga percaya bahwa virus itu tidak direkayasa secara genetik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.