Sukses

Pemimpin 3 Negara Bahas Upaya Akhiri Konflik Ukraina Lewat Sambungan Telepon

Kremlin menegaskan ada upaya koordinasi lebih lanjut di antara tiga negara yang meliputi Rusia, Jerman dan Prancis.

Liputan6.com, Kiev - Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas masalah Ukraina dalam percakapan lewat sambungan telepon.

Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (12/10/2021), hal ini dikonfirmasi oleh Kremlin dalam sebuah pernyataan pada Senin (11/10).

"Kebuntuan yang mengkhawatirkan dalam upaya untuk mengakhiri konflik internal di Ukraina dibahas secara rinci," kata pernyataan itu.

"Dengan tiga pemimpin mencatat pentingnya menerapkan perjanjian Minsk 2015 sebagai satu-satunya dasar yang paling mungkin untuk penyelesaian," tambahnya.

Kremlin juga menegaskan bahwa ada upaya koordinasi lebih lanjut dalam format Normandia Rusia, Jerman dan Prancis.

Mengingat sulitnya menyelesaikan konflik di tenggara Ukraina, para pemimpin meminta penasihat politik dan kementerian luar negeri masing-masing untuk meningkatkan kontak dan bekerja dalam format Normandy Four.

Beberapa masalah internasional lainnya juga dibahas selama pembicaraan telepon, termasuk upaya kontra-terorisme di benua Afrika, tambah Kremlin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Ingin Menjalin Hubungan Baik dengan Ukraina

Bicara soal Ukraina, pada awal tahun 2020 Mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sempat berkunjung Kiev di tengah pertempuran Washington atas pemakzulan Donald Trump dan dugaan pernyataan yang menuai sorotan terhadap seorang wartawan NPR terkait "Apakah Anda pikir orang Amerika peduli dengan Ukraina?"

Dilansir dari The Guardian, Pompeo dijadwalkan untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelenskiy pada Jumat ini. Ia sedang berusaha untuk melakukan hubungan positif antara kedua negara di saat yang penting yakni dalam sidang pemakzulan Donald Trump di Senat.

Dalam kunjungan pertama Pompeo ke Ukraina, menurut seorang juru bicara, lawatan ini penting untuk "menyoroti dukungan AS untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina."

Dukungan itu dipertanyakan karena kedekatan antara Trump dan Vladimir Putin serta tuduhan bahwa ia pernah menunda US$ 392 juta dalam bantuan militer ke Ukraina, untuk menekan Zelenskiy agar mengumumkan penyelidikan terhadap kasus keluarga Biden.

Sementara itu, Zelenskiy akan mencari komitmen untuk bantuan diplomatik dan militer dalam konflik negaranya dengan Rusia yang telah menewaskan lebih dari 14.000 orang di Ukraina tenggara.

Ia juga akan meminta undangan ke White House, dan memeriksa laporan Pompeo yang dikatakan palsu, kata analis politik berbasis Kyiv Volodymyr Fesenko. Hal ini dilakukan karena kebutuhan Ukraina akan dukungan AS sangat penting.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.