Sukses

Selandia Baru Wajibkan Vaksin COVID-19 Bagi Nakes dan Guru

Pemerintah Selandia Baru mewajibkan vaksin COVID-19 untuk tenaga kesehatan dan pendidikan.

Liputan6.com, Wellington - Sebagian besar petugas kesehatan dan guru di Selandia Baru akan segera diwajibkan secara hukum untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus corona, pemerintah mengumumkan Senin (11 Oktober).

Sebuah mandat baru mengharuskan dokter, apoteker, perawat komunitas dan banyak petugas kesehatan lainnya untuk divaksinasi penuh pada bulan Desember. Guru dan pekerja pendidikan lainnya harus divaksinasi penuh pada bulan Januari. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (11/10/2021).

Menteri Respons COVID-19 Chris Hipkins mengatakan, banyak dari profesi itu telah mendapatkan vaksin mereka tetapi mereka tidak dapat membiarkan apa pun terjadi, terutama karena orang-orang itu berurusan dengan pasien yang sakit dan anak kecil yang belum mendapatkan vaksin.

"Ini bukan keputusan yang mudah, tetapi kami membutuhkan orang-orang yang bekerja dengan komunitas rentan yang belum divaksinasi untuk mengambil langkah ekstra ini," kata Hipkins.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wajib Vaksin di Selandia Baru

Tanggapan awal dari kelompok yang mewakili pekerja yang terkena dampak mendukung mandat tersebut. Selandia Baru sudah mewajibkan banyak orang yang bekerja di perbatasan untuk divaksinasi.

Pengumuman itu muncul saat Selandia Baru memerangi wabah varian delta yang sangat menular di kota terbesarnya, Auckland.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa Auckland akan tetap lockdown selama setidaknya satu minggu lagi, sementara wilayah terdekat Waikato dan Northland dapat keluar dari masa lockdown pada hari Kamis jika tidak ada penyebaran virus yang signifikan ditemukan di tempat-tempat itu.

Auckland telah mengalami lockdown selama hampir dua bulan, sejak wabah itu ditemukan. Tiga puluh lima kasus lokal baru ditemukan di kota itu pada hari Senin, sehingga jumlah total kasus dalam wabah menjadi sedikit di atas 1.600.

Pekan lalu, Ardern mengakui bahwa virus itu tetap berada di Selandia Baru, dan tidak akan sepenuhnya dihapuskan dengan langkah-langkah termasuk lockdown dan pelacakan kontak, yang telah berhasil menghilangkan wabah sebelumnya.

Ardern telah mendesak orang untuk divaksinasi sebagai langkah sebelum pemerintah membuka kembali wilayahnya. 

Akhir pekan mendatang, pemerintah merencanakan program vaksinasi "Sabtu Super" yang disamakan dengan Hari Pemilihan, ketika pusat vaksinasi akan dibuka sepanjang hari dan hingga malam hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.