Sukses

19 Pesawat Tempur China Masuk ke Wilayah Pertahanan Taiwan, Pertanda Apa?

Taiwan melaporkan 19 pesawat tempur China memasuki wilayah pertahanan udaranya.

Liputan6.com, Taipei - Taiwan mengatakan ada serbuan jet militer China dalam jumlah banyak yang terbang ke zona pertahanan udara pada Minggu 6 September 2021.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 19 pesawat termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir memasuki apa yang disebut air defence identification zone (ADIZ) atau zona identifikasi pertahanan udara.

Melansir BBC, Senin (6/9/2021), Taipei telah mengeluh selama lebih dari setahun tentang misi berulang oleh angkatan udara China di dekat pulau itu.

China melihat Taiwan yang demokratis sebagai provinsi yang memisahkan diri, tetapi Taiwan melihat dirinya sebagai negara berdaulat.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan misi oleh angkatan udara China melibatkan empat pembom H-6 yang dapat membawa senjata nuklir serta pesawat anti-kapal selam.

Kementerian tersebut merilis peta yang menunjukkan jalur penerbangan timur laut Pratas, lebih dekat ke pantai China daripada pantai Taiwan. Sistem rudal dikerahkan dan pesawat tempur dikirim untuk memperingatkan pesawat-pesawat China, tambah kementerian itu.

Sejauh ini pihak China belum berkomentar secara resmi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misi Militer China

Beijing sering meluncurkan misi semacam itu untuk mengungkapkan ketidaksenangan atas komentar yang dibuat oleh Taiwan.

Pada bulan Juni, pihaknya mengirim 18 jet militer ke ADIZ - serangan terbesar yang dilaporkan oleh Taiwan hingga saat ini.

Tidak jelas apa yang mendorong misi terbaru tersebut. Namun, pekan lalu kementerian pertahanan Taiwan memperingatkan bahwa angkatan bersenjata China dapat "melumpuhkan" pertahanan Taiwan dan bahwa ancaman China semakin meningkat.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.