Sukses

1.000 Dosis Vaksin COVID-19 Dibuang Usai Kulkas Dimatikan Demi Mengisi Daya HP

Kekurangan daya listrik, Kyrgyzstan terpaksa membuang hampir 1.000 dosis vaksin CoVID-19 Sputnik V Rusia setelah lemari es di klinik negara dicabut untuk mengisi daya ponsel

Liputan6.com, Bishkek - Kyrgyzstan terpaksa membuang hampir 1.000 dosis vaksin virus corona COVID-19 Sputnik V Rusia setelah lemari es di klinik negara dicabut.

Pada Jumat (21/5/2021), pihak berwenang di negara Asia Tengah yang miskin itu mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh kurangnya daya listrik yang terpaksa dialihkan untuk mengisi daya ponsel.

Menurut laporan Barrons yang mengutip AFP, vaksin yang terbuang itu adalah bagian dari paket 20.000 dosis vaksin Sputnik V yang disumbangkan Rusia ke Kyrgyzstan bekas Soviet.

Kyrgyzstan memulai vaksinasi massal pada Maret menggunakan suntikan vaksin Sinopharm yang disumbangkan oleh China tetapi jajak pendapat dan antrian online di klinik kesehatan menunjukkan bahwa permintaan vaksin Sputnik V jauh lebih tinggi.

Kementerian kesehatan mendapat kecaman atas insiden itu, yang diungkapkan pihak berwenang minggu ini tetapi itu terjadi di sebuah klinik di ibu kota Bishkek pada bulan April.

Burul Asylbekova, seorang pejabat di Layanan Sanitasi dan Epidemiologi Negara Bagian Pusat, mengatakan dosis tersebut harus dihapuskan setelah seseorang mencabut lemari es yang berisi vaksin untuk mengisi daya telepon.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beishenaliyev Dikritik Atas Solusi Obat yang Berbahaya

Menteri Kesehatan Alimkadyr Beishenaliyev mengatakan mungkin ada petugas kebersihan yang bertanggungjawab.

Tak hanya itu, Beishenaliyev dikritik keras pada bulan April karena memperjuangkan solusi berdasarkan akar beracun sebagai obat untuk virus corona. Ia mengatakan bahwa campuran yang mengandung akar akonit itu dibuat oleh Presiden Sadyr Japarov dan dibuat di kediaman presiden.

Saat ini Kirgizstan telah mencatat 101.878 kasus dan 1.735 kematian akibat virus korona sejak awal pandemi, tetapi pihak berwenang telah mengakui bahwa jumlah resmi tidak menangkap jumlah keseluruhan dari penyakit tersebut.

Otoritas kesehatan mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 50.000 warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona di negara berpenduduk 6,5 juta orang itu.

 

Reporter: Lianna Leticia

3 dari 3 halaman

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.