Sukses

AS Hentikan Sementara Penggunaan Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, Ada Masalah Apa?

Liputan6.com, Washington, DC _ Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan bahwa penggunaan vaksin COVID-19 buatan Johnson & Johnson agar berhenti sementara. Pasalnya, ada enam orang mengalami penggumpalan darah yang langka.

CDC bersama Food and Drug Administration (FDA) kini sedang meninjau data enam orang tersebut. Penggumpalan darah yang terjadi tergolong parah.

Saat ini, AS sudah memakai 6,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson. Meski jumlah kasusnya sangat langka, pihak CDC berkata ingin berjaga-jaga.

"Sampai proses (investigasi) selesai, kami merekomendasikan penghentian sementara penggunaan vaksin ini atas alasan kewaspadaan," demikian pernyataan resmi CDC, Selasa (13/4/2021).

CDC meminta agar warga yang mengalami sakit kepala parah, sakit abdomen, sakit kaki, atau kesulitan bernapas pada tiga pekan sejak penyuntikan agar menghubungi tim medis.

Vaksin Johnson & Johnson sudah mendapat sertifikasi WHO. Pemakaian vaksin ini hanya perlu satu dosis saja.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

WNI di California Selatan Dapat Giliran Terima Vaksin COVID-19

Dalam upaya memberikan pelindungan dan pelayanan WNI, bekerja sama dengan Pemerintah San Bernardino County, KJRI Los Angeles menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat atau diaspora dan mahasiswa atau pelajar Indonesia yang bermukim di California bagian Selatan. 

Kegiatan diselenggarakan tanggal 11 April 2021, bertempat di United Indonesian Seventh-day Adventist Church (UNISDAC), Fontana, San Bernardino County.  

Tercatat, lebih dari 250 WNI yang bermukim di California bagian Selatan mengikuti kegiatan tersebut.  Program vaksinasi diselenggarakan tanpa memperhatikan status keimigrasian WNI dan diberikan secara cuma-cuma.

Kegiatan vaksinasi diawali dengan sambutan singkat Konjen RI, Saud P. Krisnawan, yang menyampaikan terima kasih atas kemitraan dengan San Bernardino County bagi penyelenggaraan vaksinasi COVID-19 untuk komunitas Indonesia. 

Hal tersebut juga selaras dengan upaya Pemerintah San Bernardino County menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan komunitas yang bermukim di kawasan tersebut untuk mendapatkan vaksinasi. 

Mewakili Satgas Covid-19 San Bernardino County, Michael Jimenez menyampaikan apresiasi kepada KJRI Los Angeles yang telah memfasilitasi penyelenggaraan vaksinasi masal. 

Pada kesempatan terpisah,  Curt Hagman, chairman dari San Bernardino County Board of Supervisors (County tersebut terdiri dari 24 kota), melalui rekaman video menyampaikan rasa senang dan bangga atas kerja sama tersebut, dan berharap hubungan baik itu dapat terus ditingkatkan di berbagai bidang lainnya, termasuk ekonomi.

Pemilihan San Bernardino County sebagai tempat pelaksanaan vaksin dengan pertimbangan kawasan tersebut merupakan konsentrasi terbesar WNI di California Selatan. Pada kegiatan tersebut, para WNI dan diaspora mendapatkan vaksin Pfizer dan dijadwalkan untuk pelaksanaan vaksinasi kedua pada tanggal 2 Mei 2021 di tempat yang sama.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.