Sukses

Pria di Australia Meninggal Dunia Akibat Sengatan Ubur-Ubur Kotak

Media lokal melaporkan bahwa ini merupakan kematian pertama dari sengatan ubur-ubur kotak dalam 15 tahun terakhir.

Liputan6.com, Bamaga - Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun meninggal seminggu setelah disengat ubur-ubur kotak di pantai Queensland, Australia.

Diketahui remaja itu sedang berenang di Patterson Point, dekat Bamaga, pada 22 Februari ketika dia disengat hewan itu. Media lokal juga melaporkan bahwa ini adalah kematian pertama dari sengatan ubur-ubur kotak dalam 15 tahun terakhir.

Kepolisian Queensland mengkonfirmasi kepada CNN pada Kamis (4/3) bahwa mereka sedang mempersiapkan laporan untuk petugas koroner setelah kematian mendadak remaja tersebut, dari Bamaga.

Seorang juru bicara dari Royal Flying Doctor Service, layanan medis udara di Australia, mengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataan bahwa kru sempat menstabilkan remaja tersebut di Bamaga sebelum memindahkannya ke Rumah Sakit Townsville pada 22 Februari.

Namun sayang, remaja itu dikabarkan meninggal pada 1 Maret.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyebabkan Lebih dari 70 Kematian di Australia

Dinamai menurut bentuk tubuhnya, ubur-ubur kotak memiliki tentakel yang ditutupi anak panah kecil yang mengandung racun, yang dikenal sebagai nematocyst.

Ada sekitar 50 spesies ubur-ubur kotak, tetapi hanya sedikit yang mengandung racun yang dapat mematikan bagi manusia, termasuk ubur-ubur kotak Australia, Chironex fleckeri, yang dianggap sebagai hewan laut paling berbisa. Varietas Australia ini memiliki ukuran tubuh yang dapat mencapai diameter satu kaki dan tentakel yang dapat tumbuh hingga 10 kaki.

Ubur-ubur kotak besar seperti Chironex telah menyebabkan lebih dari 70 kematian di Australia, menurut Queensland Health, yang mengeluarkan peringatan setelah kejadian tersebut.

"Insiden baru-baru ini di Bamaga merupakan peringatan tepat waktu untuk mengambil tindakan pencegahan saat berenang di laut di perairan utara mana pun," kata Marlow Coates, Torres dan Cape Hospital dan direktur layanan medis utara Layanan Kesehatan, dalam sebuah pernyataan.

Ia juga menambahkan bahwa mereka sempat melihat penampakan ubur-ubur kotak dan ubur-ubur yang menyebabkan sindrom Irukandji di perairan mereka.

Mengetahui hal tersebut, Coates menghimbau para perenang untuk harus mengenakan pakaian pelindung seperti pakaian lycra atau pakaian selam, dan menjauh dari air jika mereka tidak memiliki alat pelindung.

Pihak berwenang pun menambahkan bahwa sengatan Chironex besar "segera dan sangat menyakitkan" dan "harus dianggap mengancam nyawa."

 

Reporter: Lianna Leticia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.