Sukses

Presiden Komisi Eropa Minta Negara Kaya Sumbang Vaksin COVID-19

Liputan6.com, New York - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Selasa (23/2), mendukung imbauan Presiden Prancis Emmanuel Macron agar negara-negara Eropa menyumbang vaksin kepada petugas kesehatan di Afrika.

Dalam siaran daring bersama Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Von der Leyen mengatakan vaksin harus menjangkau seluruh penjuru dunia secepat mungkin.

Uni Eropa telah menambah sumbangan 500 juta euro atau lebih dari $606 juta untuk program COVAX yang didukung WHO.

Komisi Eropa mengatakan pada Jumat lalu. Program itu memasok vaksin COVID-19 ke negara-negara berkembang sehingga menggandakan kontribusi blok tersebut,

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang juga mengetuai Uni Afrika, mendesak negara-negara kaya agar menyumbangkan lima persen dari pasokan vaksin mereka ke negara-negara yang membutuhkan, khususnya di benua Afrika.

Global Citizen, yang menyelenggarakan konser amal "One World at Home" April lalu, meluncurkan kampanye untuk mendukung distribusi vaksin secara merata dan memulai pemulihan global.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sukseskan Kampanye Vaksin

Artis-artis terkemuka akan ikut dalam siaran khusus pada Mei.

Penyanyi dan penulis lagu Amerika, pemenang Grammy, Billie Eilish mengatakan, ia sudah tampil dalam tiga pertunjukan tur dunia tahun lalu.

Namun, karena pandemi ia harus membatalkan jadwal pertunjukan berikutnya untuk memastikan keselamatan penggemar dan krunya.

Eilish, usia 19 tahun, mengajak penggemarnya ikut bersamanya dalam mendukung kampanye itu agar semua orang mendapat akses ke vaksin.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa separuh dari 210 juta dosis yang telah disuntikkan di dunia sejauh ini hanya ada di dua negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.