Sukses

20 Juta Pohon Akan Ditanam di Citarum dan Tanjung Puting hingga 2025

Seremoni Peluncuran Penandatanganan AZ Forest Indonesia untuk kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Astrazeneca.

Liputan6.com, Jakarta - AstraZeneca mengumumkan inisiatif terbarunya yaitu AZ Forest dalam World Economic forum pada awal 2020. AZ Forest merupakan sebuah program reboisasi 50 juta pohon yang akan dijalankan hingga 2025 di berbagai negara termasuk Indonesia

Program ini bertujuan untuk membangun lingkungan yang sehat dan juga meningkatkan kondisi sosial ekonomi pada masyarakat di Indonesia. Dengan adanya kerja sama dengan pemerintah dan Lembaga Masyarakat (LSM), program AZ Forest di Indonesia akan dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk menanam 20 juta pohon.

Penanaman ini bertujuan untuk menghijaukan kembali 30.000 hektar lahar lebih di Taman Nasional Tanjung Putting dan lingkungan tepi sungai Citarum, selama lima tahun ke depan. Acara penandatanganan yang dilakukan secara virtual pada pada Rabu (16/12/2020) ini, dihadiri Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut B. Pandjaitan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Dr. Nani Hendiarti.

Juga dihadiri oleh Wakil Presiden Urusan dan Kebijakan Pemerintah Global AstraZeneca Sjoerd Hubben, Presiden AstraZeneca Indonesia SeWhan, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg, Duta Besar Britania raya untuk Indonesia Owen Jenkins, One Tree Planted Beth Dalgleish, Friends og the National Park Bayu Wirayuda, dan Trees4Trees D.Mark Schmidt.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada 2 Lokasi Tempat di Sungai Citarum dan Taman Nasional Tanjung Puting

Lokasi pertama ada di tempat daerah sungai Citarum, tempat ini strategis dan penting bagi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia, karena dapat menyediakan air minum untuk 27 juta penduduk di dua wilayah ibu kota. Salah satu calon lokasi adalah di lahan terbuka di Kecamatan Cimenyan.

Menurut Dr. Nani Hendiarti, selaku Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, ada lima hal yang menjadi titik penting, yakni:

1. Perencanaan lima tahun untuk reboisasi dari area yang terdegradasi menggunakan kayu dan pohon buah, sebanyak 12 juta pohon.

2. Target tingkat kelangsungan hidup pohon yang ditanam adalah sebesar 80% lebih untuk menghasilkan minimal 10 juta pohon hidup dan sehat pada akhir proyek di tahun 2025.

3. Berkaloborasi bersama otoritas jawa barat untuk mengidentifikasi kawasan paling kritis untuk dihutankan kembali.

4. Diperkirakan 38.000 keluarga petani akan dibantu untuk memulai kehutanan / kehutanan yang lalu selama proyek berlangsung.

5. Tujuan dari proyek ini antara lain untuk pengurangan erosi tanah dan sedimentasi di sungai yang mengaliri DAS Citarum.

Lokasi kedua berada di Taman Nasional Tanjung Putting, yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas 415.040 Hektar, ini merupakan habitat orangutan (Pongo Pymaeous) yang terbesar di Pulau Kalimantan. Sama seperti Citarum, di lokasi ini juga ada lima poin yakni:

1. Rencana lima tahun reboisasi kawasan terdegradasi dengan jenis pohon asli, dengan total 13.000.000 pohon.

2. Target tingkat kelangsungan hidup pohon yang ditanam adalah 70% lebih untuk menghasilkan minimal 13.000.000 pohon hidup dan sehat pada akhir proyek tahun 2025.

3. Bekerja sama dengan otoritas Taman Nasional Tanjung Puting untuk mengidentifikasi kawasan paling kritis yang akan dihutankan kembali.

4. Lokasi reboisasi tahun pertama akan dimulai menjadi habitat baru bagi satwa liar dan regenerasi alami akan dimulai pada akhir proyek pada tahun 2025.

5. Lebih dari 200 orang akan dipekerjakan secara langsung dalam proyek ini, sebagian besar terdiri dari masyarakat lokal.

 

 

3 dari 4 halaman

Proyek Reboisasi dan Revitalisasi

Maka, sebagai tanda dimulainya program reboisasi di Indonesia dengan penanaman 1,5 juta pohon, telah terlaksana di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan dengan 60.000 pohon dan lainnya ajab ditanam di DAS Citarum, Jawa Barat, pada akhir musim 2020. Acara ini dilaksanakan di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan disaksikan langsung oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Kerja sama ini ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Dr. Nani Hendiarti, dan Country President AstraZeneca Indonesia, SeWhan Chon dan disaksikan oleh hadirin penting lainnya.

Chief Executive Officer AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan, “Pandemi COVID-19 telah mengajarkan kita bahwa masyarakat kita lebih rapuh daripada yang kita duga, dan dunia harus bersatu sebelum kita diperhadapkan dengan tantangan yang bahkan lebih sulit untuk diatasi, seperti bencana lingkungan. Pekerjaan kami dengan pemerintah Indonesia dan organisasi non-pemerintah untuk meluncurkan program AZ Forest global ke Indonesia merupakan contoh yang bagus.”

“Program ini akan membantu mendukung pemeliharaan lingkungan sehat bagi masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada pencapaian sasaran perubahan iklim yang ambisius dari AstraZeneca,” lanjutnya.

Program AZ Forest di Indonesia, akan menanam dan memelihara 20 juta pohon secara total, 10 juta di Kalimantan dan 10 juta di Jawa Barat. Proyek di Kalimantan ini akan dikoordinasikan oleh One Tree Planted dan dilaksanakan oleh mitra lokal, Friends of the National Park Foundation.

Proyek ini akan menghutankan kembali, sekitar 8.000 hektar yang mengarah pada berbagai manfaat keberlanjutan, seperti restorasi hutan hujan, pengayaan keanekaragaman hayati lokal dan habitat satwa liar, kontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja, mitigasi kebakaran, peningkatan pengendalian banjir dan iklim udara yang lebih bersih. Proyek di Wilayah Sungai Citarum akan menghutan kembali sekitar 25.000 hektar lahan dan mempromosikan agroforestri berkelanjutan bagi hampir 40.000 petani, meningkatkan peluang pendapatan masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas air dengan mengurangi sedimentasi.

Program ini mendukung inisiatif Pemerintah Jawa Barat untuk reboisasi dan revitalisasi Sungai Citarum serta agenda investasi berkelanjutan untuk memitigasi kebakaran hutan tahunan, tanah longsor dan perubahan iklim.

 

Reporter : Romanauli Debora

4 dari 4 halaman

Infografis Misi di Balik Permintaan Luhut ke Anies

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.