Sukses

Kasus Corona COVID-19 Belum Turun, Melbourne Perpanjang Lockdown Hingga 2 Pekan

Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 belum cukup turun, lockdown ketat di kota Melbourne Australia telah diperpanjang selama dua pekan.

Liputan6.com, Melbourne- Lockdown ketat di kota Melbourne Australia telah diperpanjang selama dua pekan, dengan para pejabat setempat yang mengatakan jumlah kasus Virus Corona COVID-19 saat ini belum cukup turun.

Dikutip dari BBC, Senin (7/9/2020), Menteri Utama (Premier) Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews menyatakan bahwa pembatasan tersebut akan diberlakukan hingga 28 September, dengan sedikit relaksasi.

Sementara itu, pelonggaran bertahap akan diterapkan mulai bulan Oktober mendatang.

Negara bagian ini telah menjadi episentrum gelombang kedua di Australia, yang menyebabkan 90% dari 753 kematian akibat COVID-19  di negara tersebut.

Negara dengan populasi 25 juta penduduk tersebut juga telah mencatat total 26.000 kasus Virus Corona COVID-19.

Pada 9 Juli 2020, setelah adanya peningkatan kasus, wilayah Melbourne raya memasuki penerapan lockdown kedua.

Pembatasan untuk perjalanan sejauh 5 km dan jam malam diberlakukan saat toko-toko dan bisnis tutup.

Awalnya, lockdown tingkat empat dijadwalkan berakhir pada 13 September. 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Baru

Selain pemberlakuan lockdown, jam malam di Melbourne akan diperpanjang dari pukul 21.00 menjadi 05.00 waktu setempat.

Selain itu, seorang warga akan diizinkan untuk mengunjungi relasi terdekat (support bubble), dan mereka tidak akan diberikan pembatasan perjalanan untuk pertemuan itu.

Dalam konferensi pers, Premier Daniel Andrews mengatakan,  "Hanya ada satu pilihan yaitu melakukan aturan ini dalam serangkaian langkah yang stabil dan aman. Kita belum bisa sepenuhnya meniadakan lockdown. Karena jika hal itu dilakukan, kita dapat menuju ke gelombang ketiga dan kita semua akan kembali dikarantina".

"Kami tidak bisa membuka wilayah saat ini. Jika kami melakukannya, kami akan kehilangan kendali dengan sangat cepat ... Saya ingin Natal mendatang kondisi bisa senormal mungkin dan ini adalah satu-satunya cara, langkah-langkah ini adalah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan agar sampai pada titik itu," lanjutnya.

Kota tersebut akan memasuki lockdown tingkat tiga , jika jumlah rata-rata kasus harian mencapai antara 30 dan 50 pada 28 September.

Dalam tahap ini, pertemuan publik akan meningkat menjadi lima orang dari dua keluarga. Tak hanya itu, pelajar sekolah maupun sekolah khusus juga akan kembali belajar secara tatap muka secara bertahap. 

Jam malam akan diakhiri, jika jumlah rata-rata harian kasus turun di bawah lima pada 26 Oktober.

Namun, di luar wilayah Melbourne, negara bagian Victoria lainnya akan mengalami pelonggaran karantina sedikit lebih cepat.

Sementara itu, mulai 13 September, lima orang dari dua keluarga akan dapat berkumpul di luar ruangan.

Kolam renang luar ruangan dan taman bermain juga akan dibuka dan acara keagamaan dapat dilakukan di luar ruangan dengan maksimal peserta sebanyak lima orang.

Pengumuman itu dikeluarkan sehari setelah protes anti-lockdown yang dihadiri hingga ratusan warga di seluruh Australia.

Di Melbourne sendiri, terdapat sekitar 300 orang yang berdemonstrasi untuk menentang kebijakan lockdown.

"Tindakan memprotes itu egois dan melanggar hukum," ujar Premier Daniel Andrews. Ia pun melanjutkan, "Setiap perilaku dari siapa pun yang berkontribusi terhadap penyebaran lebih banyak virus dan lebih banyak pembatasan tidak diinginkan siapa pun".

"Orang-orang ingin ini selesai dan begitu juga saya," tambahnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.