Sukses

2 Aktivis Lingkungan Meksiko Tewas Misterius dalam Sepekan, Teror?

Jenazah pemandu wisata Raúl Hernández ditemukan beberapa hari setelah manajernya meninggal tak jauh dari lokasi aktivis sebelumnya meninggal dunia.

Liputan6.com, Meksiko - Sebuah misteri pembunuhan sedang berlangsung di salah satu tempat satwa liar paling misterius di dunia, setelah dua aktivis lingkungan yang bekerja di suaka kupu-kupu jenis Raja El Rosario di Meksiko ditemukan tewas hanya selang beberapa hari.

Menurut pernyataan dari kantor kejaksaan negara Michoacan, jenazah Hernandez Romero ditemukan pada hari Sabtu di dekat titik tertinggi dari cagar alam pegunungan, yang terletak 9.000 kaki di atas permukaan laut di negara bagian Michoacan. Keluarga Hernandez Romero melaporkan dia hilang pada Jumat 31 Januari 2020.

Melansir ABC News, Kamis (6/2/2020), kabar dari kematian Homero Gomez Gonzalez, pengelola cagar kupu-kupu, dan Raul Hernandez Romero, pemandu wisata di cagar alam telah mengejutkan seluruh konservasi satwa liar di dunia.

"Tubuhnya menunjukkan banyak memar dan luka seperti goresan pisau di kepala," menurut pernyataan itu.

Dugaan pembunuhan itu terjadi sekitar tiga hari setelah jasad Hernandez Romero ditemukan di sebuah kolam dekat Kota El Soldado, Meksiko Tengah.

Berdasarkan laporan jaksa penuntut, otopsi dilakukan di hadapan perwakilan Komisi HAM negara bagian yang menetapkan Gomez Gonzalez meninggal karena "sesak napas mekanis" setelah menderita trauma kepala dan tenggelam di air.

Penyelidik tidak menduga kematian Gomez Gonzalez adalah motif dari perampokan, seraya mengatakan korban memiliki Rp 6 juta bersamanya saat ditemukan. Namun, penyelidik belum mengatakan apakah pembunuhan Gomez Gonzalez dan Hernandez Romero berkaitan dengan pekerjaan mereka di cagar kupu-kupu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kematian Sebagai Hal yang Mengejutkan

Mantan istri Gomez Gonzalez, Rebeca Valencia, mengatakan bahwa kematian suaminya telah membuat "banyak orang marah" dan mempertanyakan bagaimana seseorang yang bekerja untuk melindungi kehidupan dapat dirampas hidupnya dengan cara yang begitu kejam.

Putra Gomez Gonzalez, Homero Gomez Valencia (19), mengatakan kepada Associated Press bahwa selain berjuang untuk melindungi kupu-kupu raja, ayahnya mengorganisir demonstrasi untuk memberi manfaat bagi komunitas lokal mereka. Ia juga menyampaikan perasaan bangga atas perjuangan ayahnya.

"Banyak hal yang kita miliki adalah karena perjuangan itu, yang memakan waktu bertahun-tahun. Dia bertarung melawan ribuan hal, dan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang bersatu," ucap Homero. 

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menggambarkan kematian Gomez Gonzalez sebagai hal yang "disesalkan" dan "menyakitkan" untuk diketahui. Selain itu, UNESCO yang menempatkan tempat perlindungan kupu-kupu El Rosario di daftar warisan dunia tempat unik dan beragam pada 2008, menyatakan kesedihan mendalam dan keprihatinan mendalam atas pembunuhan itu.

Dalam pernyataannya, UNESCO memuji "keberanian dan pengorbanan diri yang ditunjukkan oleh Hernandez dan Gomez dalam perjuangan mereka untuk konservasi Cagar Biosfer Kupu-Kupu Monarch."

Setiap Oktober, sekitar hari libur Meksiko, jutaan kupu-kupu raja bermigrasi ke cagar kupu-kupu, beberapa dari jauh hingga Kanada, untuk bersarang di pohon cemara oyamel tempat kudus itu.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.