Sukses

Potong Rambut Balita, <em>Abege</em> Dibawa ke Pengadilan

Gara-gara nekat memotong rambut panjang balita berusia tiga tahun, anak perempuan berusia 13 tahun harus maju ke persidangan.

Liputan6.com, Washington: Gara-gara nekat memotong rambut panjang balita berusia tiga tahun, anak perempuan berusia 13 tahun harus maju ke persidangan. Ibu dari anak baru gede (Abege) itu diberikan pilihan hukuman.

Hakim Amerika Serikat Scott Johansen memerintahkan seorang ibu dari Utah untuk memotong rambut anaknya yang dikuncir ekor kuda di tengah persidangan seperti dilansir Dailytelegraph, Senin (25/6).

Hakim memberikan pilihan kepada Valerie Bruno untuk memotong rambut panjang putrinya Kaytlen Lopan di persidangan atau membiarkan anaknya menghabiskan pertambahan waktu 150 jam di dalam sel.

Hukuman itu merupakan bagian dari balasan telah memotong rambut balita tiga tahun di McDonald di Price.

Bruno akhirnya memilih memotong rambut putrinya. Namun ia kemudian mengungkapkan kekesalannya atas keputusan itu. Sang ibu itu juga mengatakan bahwa ia telah mengajukan pengaduan resmi untuk hakim tersebut.

"Dia harus dihukum dengan apa yang terjadi," kata Bruno kepada Deseret News.

Mindy Moss, ibu dari bocah perempuan tiga tahun itu mendukung keputusan hakim. Ia cukup senang jika potongan rambutnya sependek rambut anaknya. "Rambut anak saya yang tidak pernah dipotong sudah sampai punggung, dan dipotong hingga rahangnya," jelasnya.

Pada insiden potong rambut itu, Kaytlen dan temannya yang berusia 11 tahun berbicara ke wanita pekerja di McDonald. Mereka meminta agar bisa meminjam sepasang gunting. Namun jika permintaan mereka ditolak, anak-anak itu akan pergi ke toko terdekat untuk membeli gunting.

Pada sidang sebelumnya, Johansen memerintahkan gadis 11 tahun untuk memotong rambutnya sependek rambutnya tapi anak itu diperbolehkan memotong rambut di salon. Namun putusan itu berbeda untuk putri Bruno.

"Saya rasa saya harus mengetahui hak saya di ruang sidang karena merasa terintimidasi. Satu mata untuk satu mata, bukankah itu yang diajarkan ke anak-anak tentang benar dan salah," ujarnya.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini