Sukses

Ungkap Detail Bimasakti, Teleskop Buatan Afsel Jadi yang Terbaik di Dunia

Sebuah teleskop buatan Afrika Selatan berhasil menjadi yang terbaik di dunia berkat perincian Bimasakti.

Liputan6.com, Cape Town - Sebuah teleskop buatan Afrika Selatan mengungkapkan detail baru tentang Bima Sakti.

"Ini adalah pandangan paling jelas yang pernah dibuat tentang pusat galaksi kita," kata Kepala ilmuwan, Fernando Camilo tentang gambar yang ditangkap oleh teleskop radio MeerKAT.

Dilansir dari CNN, Senin (28/10/2019) teleskop ini terdiri dari 64 parabola satelit yang terhubung sepanjang lima mil di daerah semi-kering dan berpenduduk jarang di Afrika Selatan, di mana gangguan sinyal sangat minim.

Setiap parabola tingginya 65 kaki, dan beratnya kira-kira tujuh gajah besar Afrika. Jumlah dan sensitivitas piringan parabola memungkinkan para ilmuwan untuk menghasilkan gambar terobosan menggunakan teleskop.

"Mereka menghasilkan segalanya dengan benar," kata Farhad Yusef-Zadeh, seorang pakar astronomi di Universitas Northwestern di Illinois.

"Gambar yang kulihat ini hanya membuatku terkejut, aku tidak pernah berpikir kita akan melihat detail ini."

Dibangun selama lebih dari 10 tahun dengan biaya $330 juta (sekitar Rp 4,6 T), teleskop ini digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari aktivitas hidrogen dan pulsar.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teleskop Terbaik di Dunia

MeerKAT dapat memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana alam semesta terbentuk, dan merupakan "yang terbaik di dunia" dalam bidang tersebut, menurut Camilo.

Parabole meerKAT diluncurkan secara resmi pada bulan Juli lalu. Teleskop ini juga menjadikan Afrika Selatan sebagai tujuan utama global untuk astronomi radio.

MeerKAT didanai oleh pemerintah Afrika Selatan dan 75% pekerjaannya diserahkan ke perusahaan lokal. Penyelenggara mengatakan proyek tersebut mendukung lebih dari 7.000 pekerjaan di komunitas lokal pedesaan.

Antena EMSS, yang berbasis di dekat Cape Town, membangun receiver untuk MeerKAT oleh tim yang terdiri dari 30 insinyur.

"Itu benar-benar pencapaian yang luar biasa," kata direktur perusahaan Isak Theron, yang menambahkan bahwa proyek tersebut membantu perusahaan menarik bakat-bakat terbaik dari seluruh Afrika Selatan.

Dorongan luar angkasa Afrika Selatan tidak akan berakhir dengan MeerKAT.

Teleskop merupakan komponen kunci dari fase satu SKA (Square Kilometer Array), yang merupakan upaya internasional untuk membangun teleskop radio terbesar di dunia.

Dikelilingi oleh 12 negara, SKA akan mencakup hingga 3.000 piring dan dirancang untuk memindai langit 10.000 kali lebih cepat daripada teleskop lainnya.

Proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2030.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.