Sukses

Astronom Lacak Asal Kehadiran Komet Misterius yang Masuk ke Tata Surya

Komet antarbintang kedua dilaporkan sudah berada di Tata Surya kita. Para astronom kini tahu asal kedatangannya.

Liputan6.com, California - Untuk kedua kalinya, para astronom mengklaim telah mendeteksi objek antarbintang yang tercemplung ke dalam sistem tata surya. Tapi kali ini, mereka sudah mengetahui dari mana asalnya.

Adalah Gennady Borisov, astronom amatir yang pertama kali melihat komet antarbintang tersebut, pada 30 Agustus. Ia bekerja sendiri dengan bermodal teleskop pribadinya di Crimea.

Ia lalu melaporkan temuan ini kepada ilmuwan profesional untuk dicaritahu lebih lanjut. Sekarang, pada sebuah makalah baru, tim peneliti asal Polandia menghitung jalur komet baru ini, yang kini bernama Comet 2I/Borisov atau (dalam deskripsi awal) sebagai C/2019 Q4.

Lintasa Comet21/Borisov disebut mengarah kembali ke sebuah sistem bintang katai merah biner 13,15 tahun cahaya, yang dikenal sebagai Kruger 60.

Ketika ilmuwan mencoba memundurkan jalur Borisov melalui ruang angkasa, mereka menemukan bahwa 1 juta tahun silam, komet tersebut melewati hanya 5,7 tahun cahaya dari pusat Kruger 60, bergerak 2,13 mil per detik (3,43 kilometer per detik).

Para peneliti menngungkapkan, jika komet benar-benar bergerak dengan lambat pada jarak kurang dari 6 tahun cahaya dari Kruger 60, objek itu mungkin bukan hanya sekadar melintas.

"Mungkin itu adalah sistem bintang tempat asalnya," menurut para periset, dikutip dari Live Science, Jumat (11/10/2019).

Pada suatu titik di masa lalu yang jauh, komet Borisov mengorbit bintang-bintang tersebut, seperti komet yang hidup di tata surya ini mengelilingi Bumi.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terpental Secara Tak Sengaja

Ye Quanzhi, astronom dan pakar komet di University of Maryland yang tidak terlibat dalam makalah ini, mengatakan kepada Live Science bahwa bukti yang menjabarkan Comet 2I/Borisov mengitari Kruger 60 sudah cukup meyakinkan, didasarkan pada data yang tersedia sejauh ini.

"Jika Anda melihat komet antarbintang dan Anda ingin tahu dari mana asalnya, maka Anda harus memeriksa dua hal," katanya.

"Pertama, apakah komet ini memiliki jarak lintasan kecil dari sistem planet? Karena jika memang berasal dari sana, maka lintasannya pasti bersinggungan dengan lokasi sistem tersebut."

"Kedua, biasanya komet terpental dari sistem planet, karena adanya interaksi dengan gravitasi dari planet-planet besar di dalam sistem terkait," imbuhnya.

Di tata surya kita, proses itu mungkin tampak seperti Jupiter menangkap komet yang jatuh ke arah matahari, melontarkannya di sekitar orbit parsial bagian dalam, secara singkat, dan kemudian melemparnya ke arah ruang antarbintang.

Kecepatan ejeksi ini memiliki batas. Namun, tidak bisa tak terbatas karena planet mempunyai massa tertentu dan massa sebuah planet menentukan seberapa sulit melempar komet ke dalam ruang hampa.

"Jupiter cukup besar," tambah Ye, "tetapi tidak ada planet yang 100 kali lebih besar dari Jupiter, karena dengan begitu ia akan menjadi bintang."

Ambang massa itu menetapkan batas atas pada kecepatan komet yang lolos dari sistem bintang, kata Ye. Sedangkan penulis makalah ini menunjukkan bahwa Comet 2I/Borisov jatuh dalam kecepatan minimum dan jarak dari Kruger 60 menyiratkan ia berasal dari sana.

3 dari 3 halaman

Diteliti Lebih Jauh?

Mempelajari komet antarbintang adalah hal yang menarik, kata Ye, karena ia menawarkan kesempatan langka untuk mengetahui sistem tata surya menggunakan alat yang digunakan para ilmuwan saat memeriksa komet kita sendiri.

Para astronom dapat melihat Comet 2I/Borisov menggunakan teleskop yang mungkin mengungkapkan rincian permukaan komet. Mereka dapat mengetahui apakah itu berperilaku seperti komet dalam tata surya kita atau justru melakukan sesuatu yang tidak biasa, seperti yang dilakukan 'Oumuamua.

Penelitian ini, kata Ye, membuktikan bahwa apa pun yang dipelajari peneliti tentang Borisov, diharapkan juga mampu menemukan rincian soal Kruger 60, sistem bintang terdekat Bumi di mana tidak ada eksoplanet yang ditemukan.

'Oumuamua, sebaliknya, tampaknya berasal dari orbit Vega, tetapi menurut Jet Propulsion Laboratory NASA, para peneliti tidak percaya dari situlah asal mula objek ini berasal.

NASA memprediksi bahwa 'Oumuamua kemungkinan berasal dari sistem bintang yang baru terbentuk, meskipun mereka belum tahu yang mana). Selain itu, riset baru tersebut pun menjelaskan bahwa Borisov menjadi objek antarbintang pertama yang pernah dilacak sampai ke sistem asalnya --jika hasil ini dikonfirmasi.

Di satu sisi, penulis makalah dengan hati-hati menunjukkan bahwa hasilnyai belum dapat dianggap konklusif. Para astronom masih mengumpulkan lebih banyak data tentang jalur Comet 2I/Borisov melalui antariksa, dan data tambahan dapat mengungkapkan lintasan aslinya dan bahwa komet berasal dari tempat lain.

Makalah yang melacak asal komet belum diterbitkan dalam jurnal peer-review, tetapi tersedia di server pracetak arXiv.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.