Sukses

Tahukah Anda, 6 Pemimpin Negara Ini Mendapat Pengawalan Super Ketat?

6 pemimpin negara ini dikabarkan mendapat pengawalan paling ketat dari sejumlah orang yang bahkan penuh kerahasiaan.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia ini penuh dengan para pemimpin negara yang penting, atau setidaknya para pemimpin negara yang menganggap diri mereka penting.

Hampir setiap pemimpin dari negara besar mendapat pengawalan ketat, seperti misal mobil iring-iringan yang banyak. Selain itu pula, mereka juga tahu tentang seberapa besar detail keamanan yang mereka butuhkan.

Tetapi pemimpin negara mana yang punya pengaturan keamanan terbesar selama ia menjabat? Berikut 6 di antaranya, seperti dikutip dari Top Tenz, Senin (13/5/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Vladimir Putin

Rusia punya begitu banyak agen rahasia, tetapi ada satu kekuatan keamanan yang dianggap misterius dari badan-badan lain yang ada di Negeri Beruang Merah ini: Federal Protection Service (FSO) atau lebih dikenal sebagai "Putin’s People."

Tidak ada yang tahu persis seberapa kuat agensi itu, tetapi diasumsikan bahwa kekuatannya kira-kira setara dengan seberapa rahasianya lembaga tersebut.

Anda tidak bisa menemukan data nyata terkait FSO di internet atau media sosial apa pun, atau bahkan dalam kenyataan. Termasuk juga operasionalnya. Sejauh ini, satu-satunya yang bisa diketahui publik adalah soal bosnya, Dmitry Kochnev, meski minim informasi.

Seperti Central Security Bureau milik pemerintah China, FSO bertanggung jawab atas keamanan elit politik di Rusia, tetapi prioritas utamanya adalah untuk menjaga "Orang Nomor Satu" tetap aman, yang mana adalah Vladimir Putin.

FSO dibekali kemampuan untuk melakukan tindakan yang absurd guna melindungi Putin. Badan rahasia ini konon tidak pernah kekurangan sumber daya untuk menjalankan apa pun demi Putin.

Selain itu, FSO juga mampu mengendalikan aset bernilai miliaran (mungkin triliunan), dan stafnya punyai hak untuk melakukan hampir semua hal --mulai dari berbagai kegiatan operasional dan investigasi, hingga menahan orang, menyita mobil dan mencari rumah sesuka hati.

Bahkan rumor beredar menyebut, FSO setidaknya punya satu 'kloning' tubuh Putin. Menurut kabar beredar, agen-agen FSO mengerahkan Putin palsu ini untuk melakukan semua aksi keren nan berbahaya yang diketahui oleh publik, seperti aksi jet tempur dan penyelaman di bawah laut.

3 dari 7 halaman

2. Donald Trump

Presiden Amerika Serikat selalu berada di urutan teratas dalam 'daftar orang yang paling sering menjadi sasaran kejahatan', itulah sebabnya prosedur keamanan yang diterapkan di lingkungan Donald Trump dianggap sebagai yang terbaik di dunia.

Sebagian besar orang mengetahui badan intelijen Secret Service dan upaya para agennya untuk menjaga POTUS (President of The United Sates of America) sampai titik darah penghabisan.

Bila Anda memperhatikan kegiatan harian Trump, pebisnis nyentrik ini selalu dikelilingi oleh orang-orang yang mengenakan setelan jas berwarna hitam, lengkap dengan earphone.

Namun ini hanyalah sebagian kecil dari detail keamanan presiden. Dua pesawat Air Force One yang digunakan Trump untuk melakukan perjalanan udara adalah salah satu pesawat paling aman di dunia.

Iring-iringan kepresidenan adalah sesuatu yang bahkan lebih 'serius', dan itu kerap dikaitkan dengan sepasang limusin yang tahan bom, yang dijuluki "The Beast". Mobil berbadan panjang tersebut selalu berjalan didampingi oleh 'kembarannya' yang identik.

Ketika iring-iringan sedang melaju, pengemudi limusin yang sangat terlatih terus-menerus mengubah tempat, sehingga lokasi limusin presiden yang sebenarnya tidak diketahui.

Dibutuhkan beberapa pesawat angkut Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) untuk memindahkan iring-iringan mobil ke lokasi yang diinginkan, tergantung pada jadwal perjalanan presiden.

Saat Donald Trump mendatangi Inggris pada tahun 2018, ia ditemani oleh 1.000 anggota staf Secret Service, iring-iringan mobil penuh dan helikopter.

Seluruh kunjungan direncanakan dengan cermat selama berminggu-minggu sebelumnya oleh tim keamanan kedua negara, dan diperkirakan 150 agen Secret Service tiba lebih awal di Britania Raya untuk mengawasi operasi keamanan besar-besaran yang mencakup "Ring of Steel" --penghalang besar yang didirikan di sekitar titik yang dikunjungi oleh Trump.

4 dari 7 halaman

3. Kim Jong-un

Ketika Kim Jong-un mengunjungi Singapura pada tahun 2018 untuk bertemu dengan Donald Trump, ia didampingi oleh agensi-agensi yang tampak sangat mirip dengan Dinas Rahasia AS.

Namun jumlah mereka yang turut hadir di Singapura melebihi dari jumlah yang dibawa oleh Trump: 100.000 personel yang absurd. Unit elit ini disebut sebagai Guard Command, dan mereka pada dasarnya bertindak sebagai tentara pribadi Kim yang sangat terampil.

Yang terbaik dari yang terbaik di Guard Command adalah menjadi anggota unit perlindungan pribadi sang diktator. Anda tidak akan pernah melihat mereka tampil di muka umum, kecuali ada yang tidak beres di sekitar Kim.

Sedangkkan pengawal yang terlihat berlari di samping limusin Kim adalah cabang terpisah dari Guard Command.

Sementara itu, personel yang benar-benar berbahaya konon akan muncul seperti ninja.

5 dari 7 halaman

4. Xi Jinping

Sebagai tokoh utama di Tiongkok, tidak heran kalau Xi Jinping selalu dikawal dengan penjagaan yang sangat ketat. Dia dan para petinggi Partai Komunis lainnya dilindungi oleh unit pengawal elit yang disebut Central Security Bureau, yang merupakan organisasi sangat rahasia.

Hingga hari ini, penampilan bos badan intelijen tersebut, Wang Shaojun, hanya muncul di hadapan publik pada tahun 2015, ketika ia menghadiri jamuan di Gedung Putih.

Mayor Jenderal Wang memegang posisi yang sangat berpengaruh di China, karena Central Security Bureau punya ribuan pasukan elit yang bertugas melindungi petinggi negara itu dan keluarga mereka.

Meski begitu, Xi Jinping tidak pernah melakukan perjalanan di mana tingkat kebutuhan keamanannya terekspos. Selama kunjungan ke Hong Kong pada tahun 2017, kondisi 'mencekam' menyelimuti negara itu.

Beberapa bagian kota ditutup, karena 11.000 petugas polisi melakukan tugasnya untuk menjaga keamanan Xi dengan alat penjaga perdamaian, seperti helikopter dan barikade enam kaki yang dapat dipindahkan.

6 dari 7 halaman

5. Ratu Elizabeth II

Pasukan keamanan Ratu Elizabeth II yang paling mengesankan, yang paling sering terlihat di muka umum dan terkenal, yaitu Queen's Guard.

Lalu ada petugas keamanan yang menjaga Istana Buckingham setiap saat, yang lebih konvensional daripada Queen's Guard.

Namun, ketika Anda benar-benar perlu menjaga Yang Mulia dengan aman, Anda harus tahu bahwa ada Royal Protection Squad (RPS).

Pasukan elit Scotland Yard ini dibentuk pada tahun 1983, dan menurut laporan, badan tersebut terdiri dari 185 perwira terlatih Special Air Service dengan berbagai tingkatan.

RPS bertanggung jawab untuk menyediakan keamanan sepanjang waktu bagi Ratu, bersama dengan keluarga kerajaan lainnya dan diplomat London.

Tugas RPS bahkan dikatakan sangat efektif, sehingga beberapa ahli mengatakan bahwa mereka mungkin bisa mencegah kematian Putri Diana.

Sebagai informasi, Lady Di menolak mendapat pengawasan unit itu selama 24 jam, setelah dia menceraikan Pangeran Charles.

Namun, harus disebutkan bahwa satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan fatal Putri Diana adalah Trevor Rees-Jones, pengawal pribadi Diana yang merupakan mantan anggota RPS.

7 dari 7 halaman

6. Alpha Conde

Presiden Guinea, Alpha Conde, yang terpilih pertama secara demokratis, adalah orang yang kuat di negaranya. Pada tahun 2011, lawan politiknya berusaha untuk menyerang dia di rumahnya sendiri.

Meskipun pengawal keamanannya, Presidential Guard, berhasil melawan para pelaku, namun terjadi pertempuran selama dua jam yang melibatkan beberapa musuh, termasuk orang-orang bersenjata dan pelempar granat.

Walaupun detail keamanan Conde tegas dan keras, bagaimanapun, pemerintahannya diketahui sangat bermusuhan dengan media.

Pada 2013, tentarra yang mengenakan Baret Merah (Red Berets) memukuli seorang reporter karena dia mengambil foto Conde ketika Orang Nomor Satu di Guinea itu meninggalkan sebuah majelis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.