Sukses

NASA Ungkap Misteri Asteroid yang Diklaim Sebagai Kendaraan Alien

NASA mengklaim telah mengungkapkan misteri tentang Oumuamua, asteroid yang diklaim sebagai pesawat mata-mata alien.

Liputan6.com, Washington DC - NASA telah mengungkapkan banyak informasi terkait Oumuamua, asteroid yang berbentuk aneh, sehingga beberapa ilmuwan telah mengemukakan bahwa benda asing itu diduga sebagai pesawat alien.

Lembaga antariksa milik pemerintah Amerika Serikat tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya tidak dapat melihat obyek itu dengan Spitzer Space Telescope milik mereka. Padahal, teleskop ini bisa mengungkapkan petunjuk penting tentang identitas Oumuamua.

Oumuamua dilaporkan melintasi sekitar Bumi pada September 2017. Ini adalah obyek antarbintang yang pertama melewati Tata Surya. Oumuamua ditemukan pada lintasan hiperbola eksentrik oleh Robert Weryk pada 19 Oktober 2017, 40 hari setelah berputar mengitari matahari.

Pengamatan perdana yang dilakukan oleh teleskop Pan-STARRS, ketika Oumuamua berada pada 0,2 AU (30.000.000 km, 19.000.000 mi) dari Bumi, dengan posisi menjauh dari matahari. Benda asing ini awalnya diasumsikan sebagai sebuah komet, kemudian diklasifikasikan sebagai asteroid, satu pekan kemudian.

Ketika benda asing tersebut melayang di ruang angkasa, para peneliti NASA bergegas mempelajari lebih banyak tentangnya, mengarahkan teleskop dan alat pengamatan lainnya ke arah Oumuamua.

Mereka ingin mempelajari lebih banyak tentang obyek berbentuk lonjong itu, sebelum nantinya 'ia' menghilang dan bergeser ke sisi lain dari tata surya.

Spitzer mencoba lebih 'mendekati' batu misterius itu pada November tahun ini, sekitar dua bulan setelah kembali menampakkan diri pada Oktober 2018. Demikian menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam Astronomical Journal dan ditulis bersama oleh para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA yang berada di Pasadena, California.

"Oumuamua penuh dengan kejutan, jadi kami ingin melihat apa yang bisa dijelaskan oleh Spitzer," kata David Trilling, penulis utama dalam studi tersebut, sebagaimana dikutip dari The Independent, Jumat (16/11/2018).

"Fakta bahwa Oumuamua terlalu kecil untuk dideteksi oleh Spitzer, sesungguhnya, adalah hasil yang sangat berharga," pungkas Trilling yang juga merupakan profesor astronomi di Northern Arizona University.

Menurut analisis NASA, secara spesifik mungkin bisa saja komet ini 'melarikan diri' dari galaksi lain. Galaksi yang berbeda alam dengan manusia.

"Jika observasi berikutnya benar-benar memberikan konfirmasi asteroid ini memiliki sifat alami yang aneh, berarti ia benar-benar objek interstellar, asteroid yang berasal dari alam lain," tulis NASA dalam keterangan resminya.

Menurut NASA, asteroid ini mungkin berasal dari gugusan bintang Vega yang lokasinya sekitar 25 tahun cahaya dari Matahari.

Dalam kecepatannya, komet membutuhkan waktu sekitar 1,7 juta tahun untuk bisa berpindah dari Vega ke Matahari.

Jika demikian, asteroid ini telah terbang begitu lama di ruang hampa udara selama 1,7 juta tahun. Ia bisa saja masuk ke galaksi Bima Sakti karena tertarik gravitasi Matahari yang begitu kuat.

"Gaya gravitasi Matahari yang begitu besar mampu menarik benda-benda kecil seperti planet kerdil, asteroid, hingga komet. Tapi ia berasal dari alam lain, galaksi lain. Mungkin karena ia bergerak sangat cepat, ia tertarik oleh gravitasi Matahari dan masuk ke dalam galaksi kita," pungkas NASA.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diklaim Jadi Obyek Mata-Mata Alien

Asteroid Oumuamua kembali melewati Bumi pada Oktober 2018. Setelah diteliti, obyek tersebut ternyata adalah asteroid yang berasal dari Deep Space atau galaksi kuat yang tak diketahui keberadaannya.

Sayang, minimnya referensi dan pengetahuan terkait Oumuamua menjadi kendala bagi NASA untuk mengetahui karakteristik asteroid itu.

Namun masalah ini tampaknya tak terlalu berarti besar bagi Yuri Milner. Pasalnya, miliarder asal Rusia tersebut baru-baru ini meneliti terkait kemungkinan asal muasal Oumuamua lebih mendalam.

Pria yang memimpin program penelitian "Breakthrough Listen" tersebut baru saja bertemu dengan Avi Loeb, Kepala Departemen Astronomi di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Pertemuan keduanya ternyata membahas terkait penelitian Oumuamua lebih lanjut.

Loeb mengungkap pihaknya butuh waktu untuk mempelajari bentuk Oumuamua. Namun saat ia mempelajari asteroid tersebut, dirinya mengaku Oumuamua memang tidak memiliki bentuk normal seperti asteroid pada umumnya.

"Tampilannya tidak biasa. Jika memang ia berasal dari galaksi lain, apakah mungkin ini merupakan artefak milik makhluk ekstraterestrial? Atau sebuah 'pesawat' yang mereka kirim secara rahasia?," ungkap Loeb sebagaimana dikutip dari Mirror, Senin, 12 November 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.