Sukses

Nyawa Balita di Australia Selamat Usai Digigit Ular Berbisa, Ini Sebabnya

Seorang bocah berusia empat tahun di Queensland, Australia, bernama Jaxon Bird selamat dari gigitan bisa ular coklat eastern yang sangat mematikan.

Liputan6.com, Queensland - Seorang balita di Queensland, Australia, bernama Jaxon Bird (4) selamat dari gigitan bisa ular cokelat eastern yang sangat mematikan.

Ini disebabkan gigitan ular pada kakinya tersebut disebut "gigitan kering" -- artinya gigitannya tidak memiliki bisa. Demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Selasa (21/8/2018).

Padahal, bisa ular cokelat eastern ini merupakan salah satu yang paling mematikan. Bahkan untuk orang dewasa, gigitan ular jenis ini bisa menyebabkan kelumpuhan dan serangan jantung.

Jaxon dan ayahnya sedang berjalan di jalan masuk ke properti mereka di Gympie, sekitar 167 km dari ibu kota Queensland, Brisbane, ketika ayahnya Josh Bird menyepak sebuah pipa plastik.

Saat itu, Josh melihat ada yang aneh ketika Jaxon mengatakan kakinya sakit.

"Saya melihat ada darah di kakinya dan awalnya saya tidak menduga kalau itu gigitan ular," kata dia. "Saya baru menyadari ketika dia menangis dan mengatakan kakinya sakit."

"Dia mengatakan terjadinya cepat, dan seperti menginjak dahan dan menduga itu adalah ular."

"Secepatnya dia mengatakan ular, saya melihat adanya dua tanda gigitan di jari kakinya, dan saya membawanya ke rumah sakit dengan mobil secepat mungkin."

Josh Bird mengetahui dengan benar bahaya yang sedang dihadapi anaknya. Dia sudah pernah melihat ular cokelat eastern ini di sekitar properti miliknya.

Setibanya di rumah sakit, para dokter segera memasang berbagai peralatan untuk melihat bagaimana tubuh Jaxon bereaksi terhadap gigitan ular tersebut.

Jari kaki yang digigit oleh ular itu mulai membengkak. Staf rumah sakit kemudian mengambil sampel darah Jason dan mengirimnya untuk dites.

"Ketika itu kami hanya bisa menunggu. Kami mengecek internet, dan melihat bagaimana mematikannya ular tersebut."

"Mereka membunuh orang dewasa dalam waktu setengah jam saja. Kami tentu sangat khawatir."

Namun akhirnya, keluarga tersebut mendapat berita baik. Ular yang menggigit itu tidak mengeluarkan bisa sama sekali, jadi gigitannya kering.

Keluarga tersebut akhirnya meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 10.30 malam, lebih dari sembilan jam setelah Jaxon Bird mendapat gigitan ular.

Sejak insiden tersebut, Jaxon masih diperbolehkan bermain di luar rumah, namun sekarang selalu mengenakan celana panjang, dan sepatu boot.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bocah 13 Tahun Tewas Digigit Ular Kobra di Dapur Rumahnya

Nasib malang dialami Utami, warga Dusun III Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel. Bocah 13 tahun itu tewas akibat digigit ular berbisa jenis kobra.

Informasi yang dihimpun JawaPos.com, kejadian ini bermula saat korban yang masih duduk di kelas VII SMP Negeri 3 Talang Ubi, PALI, Sumsel, mengambil sesuatu di dapur, Sabtu, 4 Agustus 2018. Kemudian, keluarga mendengar ada barang jatuh dari dapur.

Keluarga korban pun langsung menuju dapur. Namun, keluarga justru menemukan korban sudah terduduk lemas sambil memegangi kaki bagian kanannya. Ternyata ada bekas gigitan ular.

Melihat korban yang sudah lemas, keluarganya langsung membawa korban ke tabib dan bidan desa. Setelah satu jam berselang, korban kemudian dibawa ke RSUD PALI. Namun, dalam perjalanan, nyawa korban tidak bisa tertolong lagi akibat bisa ular kobra.

Orangtua korban, Sagiman (45) mengaku tidak menyangka kejadian ini menimpa putri ketiganya. Meskipun begitu, dirinya telah mengikhlaskan kepergian anaknya tersebut.

"Dia cuma bilang sakit dan panas saja di dekat gigitan ular tersebut dan kemudian tak sadarkan diri," jawab dia singkat.

 

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.