Sukses

Arab Saudi Resmi Menghapus Larangan Menyetir bagi Wanita

Liputan6.com, Riyadh - Pemerintah Arab Saudi akhirnya secara resmi mencabut larangan mengemudi bagi wanita, yang telah diterapkan selama beberapa dekade terakhir.

Perubahan itu pertama kali diumumkan pada September lalu, dan otoritas lalu lintas setempat memberikan surat izin mengemudi (SIM) pertama bagi wanita, awal bulan ini.

Dikutip dari BBC pada Minggu (24/6/2018), Arab Saudi menjadi satu-satunya negara terakhir yang melarang kaum Hawa mengemudi. Oleh karenanya, banyak keluarga di sana terpaksa membayar mahal jasa pengemudi bagi kerabat wanita mereka.

Dalam empat tahun terakhir, gelombang protes terhadap kebijakan bias gender itu terus meningkat. Setidaknya delapan orang aktivis hak wanita ditahan, dan diadili dengan pasal kontra-terorisme, yang menyebabkan mereka terancam hukuman penjara dalam waktu panjang.

Termasuk di antara mereka yang ditahan adalah Loujain al-Hathloul, seorang sosok terkenal dalam kampanye hak-hak mengemudi bagi wanita di Arab Saudi.

Lembaga pemerhati HAM, Amnesty, menyerukan reformasi yang lebih luas di Arab Saudi, di mana wanita "masih diwajibkan tunduk" pada undang-undang perwalian pria.

Pendaftaran pengajuan SIM bagi wanita telah dibuka di Riyadh dan Jeddah, dua kota bisnis utama di Arab Saudi, sejak Februari lalu.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ribuan Wanita Segera Menyetir

Sementara itu, puluhan orang wanita sempat ditangkap pada 1990, karena nekat mengemudikan kendaraan roda empat di ibu kota Riyadh. Mereka dihukum penjara tidak lebih dari sebulan, dan dikenakan denda yang cukup besar.

Lebih dari dua dekade setelahnya, yakni pada medio 2008 hingga 2014, muncul beberapa unggahan video di media sosial yang menunjukkan wanita Arab Saudi menyetir, seraya menyuarakan kampanye penghapusan aturan bias gender di sektor lalu lintas.

Kini, beberapa analis menilai, akan ada ribuan wanita yang segera melintas dengan kendaraannya di jalanan kota Riyadh dan Jeddah, pasca pencabutan resmi larangan terkait.

"Ini adalah momen bersejarah bagi setiap wanita Saudi," ujar Sabika al-Dosari, seorang presenter televisi setempat, kepada kantor berita AFP

Sabika mengatakan, dirinya langsung berada di balik kemudi, beberapa menit setelah larangan menyetir bagi wanita resmi dicabut pada tengah malam tadi.

"Saya langsung melajukan kendaraan mengelilingi sebagian area tempat tinggal saya. Suami menemani, namun ia tidak lagi duduk di kursi supir," ceritanya dengan senang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.