Sukses

Mencuri Makanan Khas Meksiko, PNS di AS Divonis 50 Tahun

Liputan6.com, Washington, DC - Pengadilan di Amerika Serikat menjatuhkan hukuman berat pada Gilberto Escamilla. Mantan pegawai negeri sipil (PNS) di departemen peradilan anak (Juvenile Justice Department) itu divonis 50 tahun penjara gara-gara mencuri fajita -- makanan khas Meksiko berupa daging panggang yang biasanya disajikan sebagai taco pada tortila dari bahan dasar tepung atau jagung.

Masalahnya, pria 53 tahun itu tidak mencuri karena lapar. Ia terbukti bersalah mencuri fajita senilai US$ 1,2 juta atau Rp 16,6 miliar selama sembilan tahun. Parahnya lagi, pengadaan makanan tersebut menggunakan dana daerah yang ditujukan bagi para tahanan anak.

Media Brownsville Herald melaporkan, Escamilla mengaku bersalah atas perbuatannya.

"Itu adalah perbuatan egois. Awalnya kecil, lalu membesar, dan menjadi di luar kendali," kata terdakwa seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (21/4/2018). "Saya berada pada suatu titik di mana saya tak bisa mengendalikan perbuatan saya."

Tahun lalu, aparat di Cameron County menahan Gilberto Escamilla setelah menemukan hal mencurigakan.

Escamilla diketahui menerima pengiriman fajita selama sembilan tahun, meskipun dapur rumah tahanan tak mencantumkan makanan tersebut dalam menu, demikian dilaporkan Dallas Morning News.

Saat penyelidikan, aparat menggeledah rumah terdakwa dan menemukan paket-paket makanan curian itu di kulkasnya.

Pihak kepolisian mengatakan, Escamilla menerima fajita senilai US$ 1,2 juta. Ia tak lantas memakannya, melainkan menjualnya kembali ke para langganan kedainya.

Asisten Jaksa Cameron County, Peter Gilman meminta hakim, J. Manuel Banales menjatuhkan hukuman berat pada Escamilla, berupa pidana selama 50 tahun.

Tujuannya, "untuk memberikan "pelajaran berharga" bagi para pegawai negeri bahwa tindakan pencurian akan berujung pada pidana berat," kata Gilman.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terkuak Secara Tak Sengaja

Kasus tersebut terkuak pada 7 Agustus 2017. Kala itu, Gilberto Escamilla izin sakit.

Kebetulan, seorang pengemudi dari Labatt Food Service -- pemasok daging untuk departemen menelepon. Ia berniat memverifikasi pesanan 800 pon fajita.

Pegawai di departemen tersebut awalnya mengira ada kesalahan. Ia pun mengatakan, pihaknya tak pernah menyajikan fajita dalam menu.

Saat itu lah kemudian terkuak, perusahaan telah memasok fajita selama hampir satu dekade.

"Penerima panggilan bergegas pergi ke supervisor dan menyampaikan informasi yang ia dapatkan," kata jaksa, Luis V. Saenz.

Saat Escamilla masuk kerja keesokan harinya, ia pun langsung dimintai keterangan. Pria itu pun kemudian mengakui perbuatannya.

Escamilla langsung dipecat secara tak hormat dan akhirnya ditahan pada 9 Agustus 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.