Sukses

Barbara Bush Kepergok Pakai Anting Mutiara Palsu di Pelantikan Suaminya

Liputan6.com, Washington, D.C. - Mendiang mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Barbara Bush, telah berpulang ke Rumah Tuhan pada usia 92 tahun. Meski demikian, banyak yang mengenang dirinya sebagai sosok bersahaja dan cerdas.

Dia dianggap tak pernah menampilkan sisi glamornya, meski menyandang gelar sebagai Perempuan Nomor Satu di AS. Demikian seperti dilansir TIME, Kamis (19/4/2018). 

Kesederhanaannya tergambar saat dia mengenakan sepasang anting mutiara imitasi dan sepatu seharga US$ 29 (Rp 400 ribu) di hari pelantikan suaminya, George H.W. Bush, pada 1989.

Meski demikian, gaun yang dikenakannya merupakan rancangan dari desainer ternama asal Kanada, Arnold Scaasi, dengan warna biru royal.

Walaupun kerap dibandingkan dengan pendahulunya, istri presiden Amerika Serikat ke-40, Nancy Reagan, Barbara selalu percaya diri dengan busana yang dipakainya.

Barbara Bush lahir di Manhattan, tetapi dibesarkan di Rye, New York, Amerika Serikat. Sejak kecil hingga remaja, dia mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah bergengsi, di antaranya Rye Country Day School di Westchester County dan sekolah asrama Ashley Hall di Carolina Selatan.

Barbara pernah tercatat sebagai mahasiswi Smith College di Northampton, tetapi dia tak melanjutkannya hingga lulus karena dinikahi George H.W. Bush. Ketika mereka menikah pada 1945, George H.W. Bush hanya mendapat sedikit warisan dari ayahnya, seorang bankir investasi Wall Street.

Namun pasangan itu segera melipatgandakan harta mereka dengan menjual saham bisnis pengeboran minyak seharga US$ 1 juta AS. Mereka juga berkali-kali menjual dan membeli rumah baru ketika mereka hidup berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, mengingat karier politik George H.W. Bush sedang berkembang.

Pada pertengahan 1980-an, Barbara dan suaminya mengambil alih kompleks keluarganya yang ada di Kennebunkport, Maine. Kompleks tersebut memiliki banyak rumah dengan luas 6,4 hektar dan bernilai 8,4 juta dolar AS pada tahun 2010.

Keberuntungan keduanya semakin bertambah setelah mereka tinggal di dalam Gedung Putih. Kekayaan bersih keluarga Bush tercatat tumbuh empat kali lipat, menjadi sekitar U$23 juta, Town & Country melaporkan.

Di balik kemewahan yang mengelilinginya, Barbara sepertinya tak ingin gelap mata. Dia harus menolak hadiah atau barang-barang mewah yang diberikan untuknya, dikhawatirkan ini bentuk gratifikasi.

Suatu hari, dia merasa kesal karena harus menyerahkan perhiasan seharga ribuan dolar kepada Kementerian Luar Negeri, yang diberikan kepadanya dari seorang pemimpin Bahrain.

"Dia baru saja memberi saya perhiasan senilai US$ 85.000, yang segera saya berikan kepada Kementerian Luar Negeri," ucap Barbara Bush kepada Washington Post pada tahun 1988.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sakit Parah dan Menolak Dirawat di Rumah Sakit

Sebelum wafat, Barbara Bush dilaporkan menderita sakit parah. Kendati demikian, ia tak lagi ingin mencari perawatan medis di rumah sakit meski sempat dilarikan ke IGD. Setelahnya, dia hanya menjalani perawatan di rumah di Houston, Texas.

Juru bicara keluarga Bush mengatakan, Barbara telah berjuang melawan penyakit paru obstruktif kronik dan gagal jantung kongestif.

Dia sudah dirawat selama beberapa dekade karena penyakit Graves yang diidapnya, sebuah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi agresif.

Saat menjalani rawat jalan, kondisi kesehatannya terus menurun. Hingga akhirnya, Rabu 18 April 2018 waktu setempat, dia mengembuskan napas terakhirnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.