Sukses

Remaja Wales Usia 16 Tahun Boleh 'Nyoblos' Memilih Anggota Dewan

Dalam masa mendatang, usia 16 tahun sudah diizinkan mengikuti pemilihan umum di Wales, Inggris Raya.

Liputan6.com, Cardiff - Pemuda berusia 16 dan 17 tahun di Wales, Inggris Raya akan diberi hak untuk memilih dalam pemilihan dewan.

Rencana ini diutarakan pemerintahan Partai Welsh Labour sebagai upaya untuk menekan Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk memperpanjang hak pemilih muda di negaranya dan meningkatkan partisipasi pemuda di Wales.

"Saya khawatir kita masih banyak menemui orang-orang, terutama kaum muda, yang tak ingin ikut andil dalam proses pemilihan," kata Sekretaris Kabinet Wales untuk pemerintah daerah, Alun Davies, seperti dikutip dari The Independent, Senin (29/1/2018).

"Ada banyak faktor yang menyebabkan hal seperti itu terjadi, tapi kita harus melakukan sesuatu agar proses pemilihan lebih atraktif, ramah, dan transparan," ujarnya.

Partai Buruh setuju dengan adanya ide itu.

Mereka ingin memberi hak kepada pemuda dan pemudi usia 16 dan 17 tahun untuk terjun langsung dalam pemilihan umum Inggris, sebab mereka yang berusia 18 tahun ke atas dinilai tak konsisten dalam keikutsertaannya.

Rancangan yang sedang "digodok" oleh pemerintah Wales tersebut akan disamakan dengan pemerintah Skotlandia, yang memutuskan untuk memperpanjang masa pemilihan bagi usia 16 dan 17 tahun dalam pemilihan parlemen Skotlandia dan pemilihan dewan.

Menteri Bayangan untuk Pemilih Terlibat dan Urusan Pemuda (Shadow Minister for Voter Engagement and Youth Affairs) Catherine Jane Smith, mengatakan bahwa pemerintahan Partai Buruh sedang "membuka jalan" dengan memperluas hak pemilih.

"Kami sekarang berada dalam posisi yang tidak konsisten dan tidak berkelanjutan, di mana seseorang berusia 16 tahun yang tinggal di Wales dan Skotlandia dapat memberikan suara dalam pemilihan lokal, namun mereka ditolak untuk memberikan suara dalam pemilihan umum Inggris." ucap perempuan yang akrab disapa Cat Smith itu, yang juga anggota Partai Buruh.

"Kini waktu yang tepat bagi pemerintah Inggris untuk memberi kesempatan kepada semua anak usia 16 dan 17 tahun dan memastikan hak suara yang merata di seluruh Inggris Raya," lanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sengketa Standar Minimum Usia Pemilih

Electoral Reform Society yang telah melobi isu ini sejak lama menegaskan bahwa akan ada ketidakadilan konstitusional mencolok pada anak-anak berusia 16 dan 17 tahun, yang diizinkan memilih dalam pemilihan lokal di Skotlandia dan Wales.

Padahal, sekitar satu juta orang dari usia yang sama ditolak haknya di Inggris dan Irlandia Utara.

Sementara itu, beda pendapat juga pecah di kalangan Partai Konservatif. Partai ini secara historis menentang standar minimum usia pemilih dalam sebuah pamflet yang ditulis oleh mantan Wakil Perdana Menteri Inggris Damian Green.

Namun, pemimpin konservatif Skotlandia Ruth Davidson dan anggota parlemen senior Tory Sarah Wollaston justru beradu argumen untuk menurunkan standar usia pemilih pada bulan September 2015.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini