Sukses

Meksiko Larang Tangkap Lumba-Lumba Langka Pakai Jaring

Meksiko melarang menangkap ikan menggunakan jaring yang bisa membunuh lumba-lumba langka yang terancam punah.

Liputan6.com, Meksiko City - Meksiko memberlakukan larangan permanen penangkapan ikan di Northern Gulf California, Jumat 30 Juni 2017 waktu setempat. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk melindungi lumba-lumba yang terancam punah yang dikenal sebagai marina vaquita.

Larangan yang telah permanen sejak April 2015 itu merupakan langkah awal untuk memenuhi kesepakatan yang dicapai Juni ini oleh Presiden Enrique Pena Nieto dan yayasan aktor Leonardo DiCaprio serta miliarder telekomunikasi Carlos Slim yang berupaya menyelamatkan marina vaquita.

Seperti dikutip dari VOA News, Minggu (2/7/2017), vaquita mungil adalah mamalia laut terkecil dan terancam punah di dunia. Diperkirakan hanya ada sekitar dua lusin yang tersisa di habitatnya di Teluk bagian utara.

Jumlah mereka tercatat telah berkurang dalam beberapa dasawarsa terakhir akibat penggunaan jaring ilegal, yang terutama digunakan untuk menangkap ikan totoaba namun bisa menjerat dan membunuh lumba-lumba vaquita.

World Wildlife Fund atau Dana Margasatwa Dunia juga mengeluarkan sebuah pernyataan yang mendukung larangan tersebut.

"Ini adalah langkah maju yang menggembirakan dalam upaya menyelamatkan vaquita, dengan syarat larangan tersebut diterapkan sepenuhnya dan disertai dengan alternatif penangkapan ikan untuk masyarakat lokal," kata pejabat sementara CEO World Wildlife Fund, Jorge Rickards.

Meskipun ada tekad yang tegas untuk menyelamatkan lumba-lumba vaquita, penegakan hukum belum sepenuhnya efektif. Sebab masih banyak yang terjaring saat menjaring totoaba.

Kantung kemih totoaba berharga di China dan bisa dijual sangat mahal.

Meksiko adalah negara pertama yang memberlakukan larangan jaring untuk menangkap ikan, yang juga dikenal sebagai jaring hantu karena tidak dapat dilihat oleh mamalia laut.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.