Sukses

Cuaca Buruk, Taman Nasional Uluru di Australia Ditutup

Ranger kemudian menutup Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta Australia Senin pukul 09.00 waktu setempat bertepatan pada Boxing Day.

Liputan6.com, Northern Territory - Taman nasional terkenal di Australia, Uluru, ditutup untuk sementara waktu. Kondisi cuaca buruk akibat hujan deras disebutkan menjadi alasannya.

Uluru, situs air terjun yang terlihat di seluruh tenggara negara itu juga dikenal sebagai Ayers Rock. Taman nasional ini terletak di jantung taman di Australia tengah.

Biro Meteorologi (BOM) Australia menjelaskan, badai besar saat Natal itu terjadi dalam siklus twice in a century atau yang kedua dalam satu abad.

Cuaca buruk itu juga membuat banjir bandang di kota terpencil Kintore, serta memaksa evakuasi puluhan warga di sana

Polisi Northern Territory mengatakan kepada ABC Australia bahwa sekitar 25 rumah terendam banjir di kota itu. Lokasi yang berdekatan dengan perbatasan negara bagian Australia Barat.

"Kota itu hampir terputus dari wilayah luar, akses dari Australia Barat sangat terganggu," mereka menambahkan.

Sementara itu, Papunya yang terletak 250 km (155 mil) dari Alice Springs sudah terputus ketika alun-alun kota Yulara - komunitas terdekat Uluru - banjir.

Ranger kemudian menutup taman nasional Uluru-Kata Tjuta pada Senin 26 Desember pukul 09.00 waktu setempat bertepatan pada Boxing Day. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi risiko banjir meluas ke jalan dan berpotensi membuat kecelakaan mobil.

Pihak Taman Nasional Australia mengatakan akan terus memantau situasi tersebut dan masih akan menutup area tersebut.

"Ada banyak air ... datang dari wilayah taman itu. Tak hanya dari saluran di seberang jalan lingkar di sekitar Uluru, beberapa jalan yang ada tergenang sekitar 300-400 mm air hujan. Cukup spektakuler, tapi kondisi jalan sangat berbahaya," papar manajer taman nasional itu, Mike Misso kepada ABC.

Uluru adalah batuan pasir besar di lokasi pedalaman sakral masyarakat adat Anangu. Kawasan itu merupakan salah satu atraksi wisata utama di Australia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini