Sukses

Selamat Tinggal Siaran Gelombang Pendek Radio ABC

Pada tahun 1970-an, para pendengar gelombang SW di Indonesia dapat menerima pancaran Radio Australia dalam Bahasa Indonesia.

Liputan6.com, Canberra - 'Waltzing Mathilda', suatu lagu rakyat yang khas Australia,  membuka siaran radio gelombang pendek (shortwave, SW). Dengan suara khas, penyiar almarhum Azir Bakar membacakan berita dalam bahasa Indonesia. 

Bagi generasi 1970 hingga 1980-an Indonesia  yang ingin mengetahui kabar dunia, salah satunya datang dari Radio Australia, ABC. Di masa itu, siaran tersebut sangat digemari.

Radio Australia tersebut berada dalam payung lembaga Australian Broadcasting Corporation (ABC).

Teknologi radio SW pada saat itu merupakan cara efektif menjangkau para pendengar jarak jauh karena sifat perambatan gelombang radio yang secara alamiah memungkinkan perambatan gelombang jarak jauh. Termasuk di Tanah Air. 

Dikutip dari siaran pers ABC pada Selasa (6/12/2016), lembaga penyiaran milik pemerintah Australia tersebut akan mengakhiri siaran gelombang pendek untuk para pendengar di Northern Territory dan mancanegara, terhitung sejak 31 Januari 2017.

Keputusan itu sejalan dengan komitmen penyiar nasional tersebut untuk mengurangi teknologi usang sembari mengembangkan sajian konten digital semisal radio digital DAB+, layanan daring dan bergerak, dan juga layanan FM untuk para pendengar internasional.

Layanan SW oleh ABC International sekarang ini memancar ke Papua Nugini dan kawasan Pasifik. Penghematan dari penghentian layanan ini akan dipakai untuk memperkuat jejaring pemancar FM dengan tambahan sajian isi siaran yang mencakup bahasa Inggris dan konten suara berbahasa setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengalihan Sumber Daya untuk Teknologi Baru

Michal Mason, Direktur Radio untuk ABC, mengatakan "Teknologi gelombang pendek telah dengan baik melayani para pendengar selama beberapa dekade, tapi sekaran sudah berusia 1 abad dan hanya melayani sedikit pendengar."

"ABC membidik efisiensi dan akan lanjut memberikan layanan kepada para pendengar menggunakan teknologi modern."

Bersama-sama dengan lembaga SBS, ABC bermaksud memperluas layanan radio digital di Darwin dan Hobart. Layanan percobaan radio digital di Canberra akan dijadikan layanan menetap.

Perluasan DAB+ ke 8 ibukota negara bagian akan menambah pendengar hingga 700 ribu orang, sehingga jangkauan radio digital ABC akan mencakup 60 persen populasi Australia.

Lynley Marshall, CEO untuk ABC International, mengatakan bahwa pengalihan investasi dari penutupan siaran SW internasional dapat memperkuat kemampuan pancaran ABC di kawasan.

"Dengan pertimbangan untuk pelayanan terbaik bagi para pendengar di kawasan Pasifik di masa depan, kami akan meninggalkan distribusi radio SW."

"Semakin banyak jumlah orang di kawasan yang sekarang memiliki akses kepada telepon mobile dengan penerima FM sehingga ABC akan mengalihkan dana kepada sajian layanan yang diperluas dan jejaring distribusi FM yang tangguh untuk melayani para pendengar secara lebih baik lagi di masa depan."

Setelah penghentian layanan radio SW, situs web resmi ABC International memberikan alternatif untuk mendengarkan siaran internasional secara streaming.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.