Sukses

Kejutan PM Selandia Baru: Saya Mengundurkan Diri

PM Selandia Baru, John Key mengatakan, keputusan itu adalah hal terberat dalam hidupnya.

Liputan6.com Wellington - Perdana Menteri Selandia Baru John Key membuat kejutan. Di depan para awak media, ia mengumumkan mengundurkan diri setelah delapan tahun menjabat.

Key mengatakan, keputusan itu adalah hal terberat dalam hidupnya.

"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan setelah tak lagi menjabat," kata Key seperti dikutip dari BBC, Senin (5/12/2016).

Wakil PM, Bill English, akan menggantikan posisinya sementara sampai Partai Nasional menggelar kaukus untuk memilih PM baru.

Key adalah seorang pemimpin populer. Ia menang tiga kali berturut-turut di pemilu Partai Nasional Selandia Baru pada September 2014.

Menurut New Zealand Heralds, mundurnya John Key dari jabatan PM adalah atas permintaan sang istri, Bronagh Key.

Pengumuman mengundurkan diri ia lakukan saat memberikan keterangan media mingguan dan mengatakan alasannya adalah keluarga. Key berujar tanggal 12 Desember adalah hari resmi ia mengundurkan diri.

Ia mengatakan, pekerjaan ini menuntut pengorbanan yang luar biasa besar, "dari mereka yang saya sayangi."

"Anak-anak saya harus menghadapi gangguan yang luar biasa tinggi. Yang saya ingin katakan bahwa saya telah memberikan apa yang saya punya. Tak ada lagi yang tersisa," kata Key.

Key adalah mantan dealer valuta asing di Merrill Lynch. Ia mengakhiri sembilan tahun masa berkuasanya Partai Buruh pada 2008 ketika ia mengalahkan PM Helen Clark.

Pemimpin Partai Buruh, Andrew Little dalam Twitter-nya mengatakan, "John Key telah melayani Selandia Baru dengan baik dan penuh dedikasi. Saya berharap yang terbaik untuknya dan keluarganya di masa akan datang."

Hal yang sama diucapkan oleh pemimpin Partai Hijau Meteria Turei.

"Hampir tiap hari saya bersitegang menentang politik ala John. Namun saya akan selalu mendukungnya untuk mengutamakan keluarganya sebagai ayah dan suami yang baik," kicau Turei.

John Key lahir tahun 1961 berasal dari keturunan Austria-Yahudi.

Kepiawaiannya sebagai dealer valuta asing membuatnya terpilih sebagai kepala valas di Merril Lynch Singapura. Ia juga anggota dari Foreign Exchange Committe di New York Federal Reserve Bank dari tahun 1999-2001.

Dia mendapat pujian dengan kepemimpinannya dengan kekuatan ekonomi Selandia Baru yang mencapai US$ 170 miliar pasca-krisis keuangan global dan dua gempa bumi yang menghancurkan Christchurch.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini